Dewan: Kurang Pas Jika Gubernur Sebut Kuningan Termiskin, yang Benar…

Dewan: Kurang Pas Jika Gubernur Sebut Kuningan Termiskin, yang Benar…

RAKYATCIREBON.ID - Menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang menyatakan bahwa Kabupaten Kuningan berada di peringkat pertama dalam indeks kedalaman kemiskinan, Komisi IV DPRD langsung menggelar rapat dengan mengundang Dinas Sosial, Dinas Tegana Kerja dan BPS Kuningan.

“Pernyataan Pak Gubernur ada benarnya tapi juga ada kurang pasnya, akibat covid telah terjadi lonjakan penduduk miskin di Kabupaten Kuningan, sebetulnya di seluruh Kabupaten/Kota terjadi penambahan dari tahun ke tahun apalagi dalam kondisi pendemi seperti ini,” kata Ketua Komisi IV Tresnadi yang didampingi kepala BPS Kuningan Asep Arifin usai rapat, Kamis (4/2).

Menurut Tresnadi, lonjakan tertinggi bukan di Kuningan, karena secara jumlah untuk Kabupaten Kuningan dari tahun 2019 ke 2020 penambahan angka kemiskinan hanya 16 ribu, sedangkan Kabupaten lain di Jabar ada yang mencapai 70 ribu penambahannya.

“Secara presentase, kita sekarang ada diangka 12,82 persen, berapa pertambahannya secara presentase 2019-2020, penambahannya 13 persen dari jumlah penduduk yang ada jadi muncullah angka 12,82 persen,” ujarnya.

Diungkapkan Tresnadi yang juga politisi PDIP, mengenai peningkatan kedalaman orang miskin, BPS ini sudah mempunyai rumus, untuk Kuningan garis kemiskinan itu kalau dirupiahkan  ada di angka Rp352358.

“Jadi kalau terjadi lonjakan orang miskin di Kuningan itu kurang pas, sebab secara angka Kuningan berada di rangking 13 di Jawa Barat, pernyataan Gubernur kita terima sebagai motivasi untuk memperbaiki, namun yang kita anggap kurangpas itu terjadi lonjakan terbanyak orang miskin, padahal bertambahnya hanya 16 ribu,” jelasnya

Dari pernyataan Gubernur, kata Tresnadi, pihaknya akan menginventarisir permasalahan, di sektor mana saja sehingga kedepan bisa digenjot agar tidak terlalu jauh dari garis kemiskinan.

Sementara itu, Kepala BPS Kuningan Asep Arifin menambahkan, apabila berbicara indeks kedalaman kemiskinan pernyataan pak Gubernur itu benar, bahwa indeks dalaman kemiskinan Kuningan itu terbesar di Jawa Barat.

“Jadi Indeks kedalaman ini adalah kesejangan rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, dan Kuningan memang angkanya terbesar dibandingkan Kabupaten/Kota di Jabar,” terangnya.

Konsekwensi indeks kedalaman kemiskinan tinggi, kata Asep, harus ada upaya peningkatan kesejahteraan orang-orang miskin ini supaya bisa lewat garis kemiskinan.

“Seseorang dikatakan miskin apabila tidak terpenuhi kebutuhan dasar, diantaranya kebutuhan makanan dan kebutuhan bukan makanan, untuk kebutuhan makanan terpenuhinya 2100 kg kalori, kebutuhan lainnya sesuai dengan yang berlaku di Kuningan,” jelasnya.(ale)

Sumber: