Pusat Litbang Kemenang Dukung Terjemah Alquran Bahasa Cirebon

Pusat Litbang Kemenang Dukung Terjemah Alquran Bahasa Cirebon

RAKYATCIREBON.ID – Khazanah keislaman di Cirebon tak pernah habis dikaji. Justru, semakin digali, banyak hal baru ditemukan. Tak hanya kekayaan sejarah penyebaran Islam zaman Syaikh Syarif Hidayatullah di masa silam, berbagai inovasi pengetahuan yang mengintegerasikan Islam dan budaya lokalpun terus dilakukan.

Salah satunya penterjemahan mushaf Alquran dalam bahasa Cirebon seperti yang saat ini dikembangkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Ide ini bermula dari kekhawatiran pudarnya bahasa Cirebon yang merupakan bahasa ibu masyarakat kota wali.

Kepala LP2M, Dr H Ahmad Yani MAg mengatakan, gagasan terjemah Alquran bahasa Cirebon sudah muncul sejak setahun terakhir. Prosesnya pun sudah bergulir menghasilkan terjemahan bahasa Cirebon 10 juz Alquran. “Sudah berjalan sudah 10 juz. Hal ini akan terus berproses sampai penyelarasan, pengawasan dan pengeditan,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Bak dayung bersambut, gagasan terjemah Alquran bahasa Cirebon mendapat dukungan dan apresiasi dari Kementerian Agama. Rabu (3/2), Kepala Pusat Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof Dr M Arskal Salim GP MAg bersama tim melakukan kunjungan ke IAIN Cirebon. Salah satu topik bahasan ialah dukungan terhadap penterjemahan Alquran dalam bahasa Cirebon.

“Penterjemahan Alquran dalam bahasa Cirebon ini sudah inisiasi internal kampus bersama Pak Rektor untuk menjadi program monumental IAIN Cirebon yang akan dipersembahkan untuk masyarakat Cirebon,” lanjut Yani.

Secara teknis, penterjemahan Alquran dalam bahasa Cirebon berdasar pada terjemah Alquran dalam bahasa Indonesia versi terbaru milik Kementerian Agama. Sejumlah pakar ilmu Alquran dan budayawan Cirebon dilibatkan dalam prosesnya.

“Kita melibatkan tim ahli Prof Dr KH Akhsin Sakho Muhammad, Dr Rd Opan Safari Hasyim, drh H Bambang Iryanto, Dr Hj Eva Nurarofah, Ust M Muchtar Zaedin, H Rizal Mahdi MA, kemudian saya sendiri dan Pak Rektor,” ucap Yani.

Ide menterjemah Alquran dalam bahasa daerah sebetulnya bukan hal baru. Di Indonesia, sudah ada 21 PTKIN lain yang lebih dulu melakukan penterjemahan. IAIN Cirebon bakal menjadi yang ke-22. Namun begitu, program ini dirasa sangat relevan lantaran bakal menjadi pijakan baru kajian keislaman di Cirebon.

Sebagai tindak lanjut, hari ini, tim dari Litbang Kementerian Agama dan LP2M IAIN Cirebon bakal membahas konsep iluminasi untuk mushaf terjemahan Alquran bahasa Cirebon di Keraton Kacirebonan. “Besok kegiatan di Keraton Kacirebon membahas iluminasi Alquran bahasa Cirebon dengan timnya Pak Arskal tim Puslitbang akan menjadi tim pendamping,” tukas Yani. (wan)

Sumber: