BPS: Jumlah Warga Miskin di Kuningan Memang Naik Lagi
RAKYATCIREBON.ID- Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan indeks kedalaman kemiskinan selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar), indeks kedalaman kemiskinan di Kuningan bertambah 1,17 persen. Dari semula 1,24 sebelum pandemi menjadi 2,41 persen di penghujung 2020.
Sedangkan BPS Kuningan pada akhir tahun 2020 merilis data kemiskinan di Kabupaten Kuningan tahun 2015-2020. Data ini diupload ke youtube milik BPS Kuningan.
Kepala BPS Kuningan, Asep Aripin Mansur mengatakan, BPS-RI pada tanggal 23 November 2020 lalu telah merilis data kemiskinan untuk tingkat kabupaten dan kota di Indonesia, tidak terkecuali Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Diterangkan, dalam melakukan pengukuran indikator kemiskinan, BPS menggunakan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar. Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan 2.100 kilo kalori dan bukan makanan, yaitu kebutuhan Minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
“Kebutuhan dasar ini disebut sebagai garis kemiskinan, yang besarannya berbeda antar kabupaten dan kota,” kata Asep.
Dengan garis kemiskinan ini, selanjutnya BPS mengestimasi jumlah penduduk miskin. Berdasarkan hasil SUSENAS, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kuningan tahun 2020 sebanyak 139.200 orang, atau setara dengan 12,82 persen.
Perkembangan penduduk miskin di Kabupaten Kuningan dari tahun 2015 sampai 2020 adalah sebagai berikut. Pada tahun 2015 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kuningan adalah 147.210 orang. Kemudian terus menurun sampai tahun 2019 yaitu 123.160 dan naik lagi pada tahun 2020 menjadi 139.200 orang.
Sementara itu, perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Kuningan, tahun 2015 tingkat kemiskinan di Kabupaten Kuningan adalah 13,97 persen.
“Kemudian menurun sampai tahun 2019 yaitu sebesar 11,41% dan pada tahun 2020 naik lagi menjadi 12,82%,” jelasnya.
Terpisah, Pengamat Kuningan Rudi Idham Malik menilai, kurang etis Gubernur menyampaikan secara terbuka bahwa Kabupaten Kuningan termiskin di Jawa Barat. Dia mempertanyakan apa indikator Kuningan termiskin di Jabar ketimbang Indramyu.
“Kalau pun iya, coba jelaskan secara spesifik dari mana bisa katakan termiskin di Jabar. Jangan asal bicara karena saya lihat sekarang di Kabupaten Kuningan sudah kelihatan maju. Sebagai contoh, di tiap-tiap rumah warga kendaraan roda dua sudah tidak lagi sebagai kelas sosial, tapi sudah menjadi kebutuhan yang biasa,” ujarnya.
Artinya, kata Rudi, di Kuningan cukup lancar daya beli masyarakat, meskipun tidak signifikan. Belum lagi tidak ada kejadian masyarakat yang kelaparan, baik kekurangan sandang ataupun pangan. Kasus-kasus seperti ini tidak ditemukan.
“Jadi menurut saya, pak Gubernur ini harus bisa menjelaskan seutuhnya. Termiskin di tataran mana? Mungkin secara infrastruktur Kuningan masih ketinggalan saya akui itu. Karena masih banyak jalan dan irigasi yang rusak di wilayah Kabupaten Kuningan,” jelasnya.
Sekadar informasi, persentase penduduk miskin di Kuningan adalah 12,82 persen. Jumlah itu hasil perhitungan jumlah penduduk miskin 139.200 orang x 100 persen dibagi jumlah penduduk.
Sumber: