Positif Covid di Kota Cirebon Tambah 20 Kasus
RAKYATCIREBON.ID – Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Cirebon terus terjadi. Per Selasa (19/01) kemarin, ada penambahan 20 kasus baru. Sesuai data, angka positif di Kota Cirebon menembus 2.605 kasus.
\"2.246 sembuh, jadi yang masih 252 kasus. Untuk kematian 107 kasus, dan hari ini (kemarin, red) nambah 20 kasus. Untuk itu, dengan fasilitas yang ada, pemerintah sudah responsif,\" jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto saat diwawancara, kKepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiartoemarin.
Penambahan di periode kali ini, lanjut dr Edy, bisa jadi merupakan hasil penularan pada kluster saat libur Nataru awal tahun lalu. Karena masa inkubasi sudah lewat, sehingga akan terlihat mana yang terinfeksi dan mana yang tidak.
\"April 2021 ini, puncak peningkatan kasus. Habis itu mulai melandai, seiring dengan berjalannya vaksinasi. Tapi sampai 2023 belum berakhir vaksinasi saja. Tenaga kami terus berjuang sampai April 2022,\" ujarnya.
Mengenai angka kematian di Kota Cirebon, dr Edy melihat bahwa tren angkanya masih berada di bawah rata-rata angka kematian di tingkat nasional. Treatment yang diberikan, dengan disediakannya fasilitas isolasi mandiri di hotel (Isomanhot), berhasil mengurangi angka kematian akibat Covid-19.
Angka kematian yang saat ini terjadi, kata dia, diakibatkan karena adanya komorbid, atau bahkan diperburuk multiple komorbid, sehingga yang terinfeksi tanpa gejala 94 persen bisa sembuh pulih kembali.
\"OTG kita 94 persen sembuh. Salah satu hasil dari Isomanhot, sampai hari ini total swab kita sudah 21.667 orang, rapid sudah 9.566 orang, dan akan terus dilakukan,” tegasnya.
Namun demikian, ia tetap mewanti-wanti kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pasalnya, tren saat ini mulai bergeser. Jika dulu kasus positif didominasi kluster perjalanan, maka saat ini bergeser ke kluster keluarga.
Belum lagi persoalan fasilitas isolasi, di RSD Gunung Jati sendiri, 90 persen fasilitas sudah terisi. Bahkan rumah sakit lain sudah full. Untuk Isomahot, masih mungkin bisa diperpanjang sampai Maret. Tetapi untuk Hotel Langensari hanya sampai Januari.
\"Secara umum pandemi ini unpredictable. Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. Kebersamaan dalam menjalankan protokol kesehatan itu menjadi hal utama. Jadi jangan pernah abai prokes. Dari data sekarang, tadinya kluster perjalanan, sekarang kluster rumah tangga. Karena ketidakwaspadaan kita saat menerima tamu, atau bertamu, maupun berkunjung ke suatu tempat,\" kata dr Edy. (sep)
Sumber: