Gak ada itu obat Covid, Begini Kata dr. Tirta
RAKYATCIREBON.ID-Dr. Tirta atau yang akrab dipanggil Cipeng kembali mencuri perhatian warganet karena video yang diunggah Instagram @dr.tirta.
Sampai saat ini total ada 4 video yang diunggah oleh akun Instagram Dr. Tirta, keempat video tersebut berdurasi lebih dari 60 menit, bahkan ada yang berdurasi hingga 80 menit. Dalam video tersebut Dr. Tirta mengkritik Kebijakan Pemerintah menangani pandemi Covid-19.
Dalam video ketiga Dr. Tirta menjelaskan bahwa obat Covid-19 itu tidak ada, karena Covid-19 adalah virus yang basednya RNA (Ribonucleic Acid) artinya virus tersebut hanya bisa dilawan oleh antibodi masing-masing orang. Untuk meningkatkan antibodi tubuh manusia membutuhkan nutrisi yang cukup terutama adalah protein dengan cara memakan makanan yang bergizi, dan obat Covid-19 yang sekarang masih dalam proses penelitian hanya berefek untuk meredakan gejala dari Covid-19 tersebut.
“Gak ada itu obat Covid, obat Covid itu gak pernah ada. Covid-19 itu virus basednya RNA, yang dilawan oleh antibodi kita. Untuk melawan Covid antibodi butuh nutrisi yang cukup terutama protein dengan cara banyak makan. Obat-obatan yang beredar sekarang hanya meredakan gejala” ucapnya.
Selain menyinggung tentang obat Covid-19 Dr. Tirta juga berbicara tentang mahalnya harga Swab Test atau yang biasa disebut tes PCR (Polymerase Chain Reaction), Swab Test atau PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah metode pemeriksaan dengan mengambil sample lendir melaliu hidung atau mulut untuk mendeteksi adanya virus.
Dalam kebijakan pemerintah tentang Test Swab, Dr. Tirta dalam Videonya mengatakan bahwa Swab Test harusnya digratiskan untuk semua warga, karena hingga saat ini pemerintah hanya menggratiskan Test Swab untuk pasien yang positif Covid-19, sedangkan untuk pasien yang negatif diwajibkan untuk membayar sendiri tes tersebut.
Hagga Test Swab terbilang cukup mahal untuk masyarakat menengah kebawah, harga Swab Test sendiri mencapai Rp1.500.00 hingga Rp1.700.000 sekali tes.
“Bahwa Swab Test mahal, dan yang positif saja yang diklaim. Jadi muncul issue dicovidkan” pungkasnya. (*)
Sumber: