Mahfud MD: Apakah Peristiwa G30S/PKI itu Benar atau Salah, Itu Urusan Sejarah

Mahfud MD: Apakah Peristiwa G30S/PKI itu Benar atau Salah, Itu Urusan Sejarah

RAKYATCIREBON.ID-Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, pemerintah tidak menetapkan peristiwa Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI), sebagai peristiwa yang salah atau benar. Sebab itu persoalan ilmu.

Namun pemerintah telah bersikap bahwa Ideologi negara adalah pancasila sebagai ideologi yang sah dan final.

“Apakah peristiwa G30S/PKI itu benar atau tidak, itu urusan sejarah. Tetapi pemerintah sudah bersikap bahwa pancasila itu dasar ideologi negara yang sah, final.” Ucap Mahfud MD saat berbicara di program TV One, Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (29/9) malam.

Mahfud mengatakan, PKI adalah persoalan sejara. Pemerintah tidak menilai mana yang benar dan salah. Pemerintah hanya menetapkan peristiwanya saja yang dilahirkan dalam aturan-aturan hukum.

“Misalnya komunisme itu dilarang, karena ada peristiwa itu (G30S/PKI). Pemerintah bertindak sesuai hukum saja. Ada tap PMRS berlaku, kita berlakukan,” papar Mahfud MD.

Lebih lanjut Mahfud mengatakan, pemerintah juga tidak melarang masyarakat menonton film G30S/PKI. Sehingga tidak perlu diributkan.

“Kalau bagi saya, film G30S/PKI itu benar isinya tetapi tidak menggambarkan seluruh kebenaran. Sebagian bagi keseluruhan sejara mungkin itu benar bagi saya.” Kata Mahfud.

“Karena saya pada tahun 1965 itu berumur 8 tahun. Jadi saya tahu ketika kiyai NU itu dibunuh.” Jelas Mahfud.

Menanggapi itu, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain menilai, ucapan Mahfud MD sangat mengecewakan. Pemerintah seharusnya tidak bersikap ambigu. Menurutnya jelas, bahwa PKI adalah ideologi terlarang.

“Yang kemudian sangat mengecewakan, pemerintah sekarang ini, tadi pak Mahfud MD mengatakan, pemerintah ga mau campur lah. Mau versi PKI benar, atau Orde Baru benar. Ini kan sikap yang sangat berbahaya dari rezim ini.” Ucap Tengku Zul.

Sebab kata dia, PKI itu dihukum bersalah melalui pengadilan resmi.

“Kalau kemudian bilang PKI itu biarkan aja mau benar atau salah, kan berarti menampar wajah sendiri.” Kata Tengku Zul.

Tengku Zul mengatakan, seharusnya yang dilakukan, pemerintah menangkap orang-orang yang mengatakan PKI adalah rekayasa Soeharto.

“Komunisme di mana mana biadab. Tidak mungkin Komunisme itu pancasilais karena mereka tidak menerima Agama.” Pungkas Tengku Zul. (dal/fin). 

Sumber: