Rektor IAIN Presentasi Kesiapan jadi UIN
RAKYATCIREBON.ID – Guna mempercepat alih statuta IAIN menjadi UIN pada IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Rektor Dr H Sumanta Hasyim MAg presentasi kesiapan menjadi UIN di hadapan tim asesor dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Ditjen Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia, Rabu (9/9) lalu.
Dalam presentasinya, Sumanta banyak memaparkan keunggulan kampus yang dipimpinnya ini dari sisi kualitas dan kuantitas kepada para panelis. Ia menjelaskan, untuk kuantitas, seperti jumlah mahasiswa, profesor, rasio dosen, dan kepemilikan lahan. Sedangkan terkait kualitas, yaitu akreditasi prodi, jumlah prodi, dan sejumlah hal lainnya.
“Ini adalah proses presentasi transformasi kelembagaan dari IAIN menjadi UIN. Kita sudah melangkah presentasi di depan para penelis dan menilai proposal kita dalam transformasi kelembagaan. Intinya IAIN Syekh Nurjati Cirebon siap menjadi UIN,” kata Sumanta.
Mengacu pada Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah memenuhi persyaratan.
“Dari sisi kualitas dan kuantitas kita sudah memenuhi persyaratan. Untuk S1 kita punya 24 prodi dan 5 sudah terakreditasi A, S2 ada 4 prodi, dan S3 ada 1 prodi. Penerimaan mahasiswa baru kita juga peringkat 4 terbanyak, SINTA menduduki urutan kedua se-Indonesia, rasio dosen, professor, kepemilikan lahan, dan masih banyak sekali. Sehingga IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini memang layak untuk segera menjadi UIN,” paparnya.
Proses menjadi UIN pun semakin dekat. Meski masih terdapat sejumlah tahapan lagi yang harus dilalui. Seperti visitasi, sidang pleno, proses di Kemenpan, presiden, dan kemudian ditetapkan sebagai UIN melalui Keputusan Presiden (Kepres).
Dalam upaya perubahan status ini, kata Dr Sumanta, pihaknya ingin memenuhi ekspektasi masyarakat dalam perluasan akses pendidikan. Pasalnya, jika IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah berubah menjadi UIN, maka program studi di kampus ini tidak hanya terkait keagamaan, namun juga terdapat prodi umum.
“Harapan kita sekiranya bisa memuhi ekspektasi dari masyarakat, yaitu perluasan akses pendidikan. Ibarat rumah itu kita sudah besar, bukan saja prodi keagamaan, tapi prodi umum, seperti sains, kedokteran, dan sejumlah prodi lainnya. Sebagai kampus negeri, biaya pendidikan di kita juga murah yang bisa menyentuh kalangan menengah ke bawah. Murah juga tetap berkualitas, karena akreditasi lembaga kita adalah A,” tukas Sumanta. (wan)
Sumber: