Bina Pegawai, Rektor Ingin Tularkan Semangat Berqurban dalam Pengembangan Lembaga
RAKYATCIREBON.ID – Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg ingin pegawai di lingkungan kampus meneledani semangat berqurban Nabi Ibrahim. Hal itu disampaikannya saat mengisi Pembinaan Pegawai sekaligus Khatmil Quran dan Tasyakur Idul Adha, Senin (3/8) di Gedung Mahad Al-Jamiah.
Sumanta mengatakan, IAIN Cirebon saat ini punya mimpi besar ubah statuta kelembagaan semula IAIN menjadi UIN. Untuk itu dibutuhkan kerja bersama seluruh pegawai. Semangat berqurban kata dia, dapat dimaknai sebagai bekerja tanpa parmih untuk kepentingan pengembangan kelembagaan.
“Sesuai dengan tema Kita Tingkatkan Kebersamaan Menuju UIN Syekh Nurjati Cirebon. Ini sangat jelas dibutuhkan semangat bersama untuk cita-cita besar ini,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon.
Dia melanjutkan, Pembinaan Pegawai yang bertepatan dengan hari raya qurban ini meniscayakan nilai-nilai pengorbanan yang harus dimunculkan dalam setiap diri pegawai. Yaitu salah satunya dengan mendahulukan terlebih dahulu kepentingan orang lain dan meningkatkan dedikasi melalui pengabdian yang total, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik.
“Khatmil Quran ini adalah bagaimana mencerahkan nilai spiritual. Melalui Khatmil Quran itu bagaiamana pegawai ini supaya ikhlas. Dalam kegiatan ini ada motivasi kepada pegawai agar terus semangat menjalakan pekerjaannya,” ujarnya.
Terkait tema, Sumanta mengungkapkan, kebersamaan yang harus terbangun adalah upaya dan kinerja dalam visi dan misi yang sudah dibangun. Karena, menurut dia, melalui kebersamaan tersebut setiap program dapat terlaksana. Pasalnya, tanpa kebersamaan maka akan sulit untuk diwujudkan.
“Sehingga dalam melangkah pun dapat dilakukan dengan pasti. Karena visi misi itukan harus dibawakan oleh seluruh sivitas akademika, mulai dari rektor hingga cleaning service. Semuanya harus bergerak pada satu arah,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sumanta pun mengingatkan kepada pegawai di IAIN Cirebon, bahwa kampus ini merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) yang harus menonjolkan 2 hal besar, yaitu keislaman dan keilmuan.
“Ada dua hal yang harus kita kedepankan, yaitu keislaman dan keilmuan. Jadi nilai-nilai keislaman itu harus tumbuh di perguruan tinggi kita,” kata dia. (wan)
Sumber: