Deden Purbaya, Alumni IAIN Cirebon Pekebun Anggur Brazil

Deden Purbaya, Alumni IAIN Cirebon Pekebun Anggur Brazil

RAKYATCIREBON.ID –  Sosok Deden Purbaya boleh jadi contoh sukses alumni IAIN Syekh Nurjati Cirebon di bidang perkebunan.  Dari hasil berkebun, pria asal Majalengka ini kini mampu melanjutkan jenjang pendidikan tingginya hingga ke tingkat doktoral.

Semua bermula saat Deden mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di waktu kuliah. Kemudian ditambah pengalaman magang di pesantren daerah Ciwidey Bandung utusan dari santri Daar Al Tarbiyah. Pengalaman dan ilmu yang didapat, kemudian dia terapkan dalam menjalankan usaha di bidang perkebunan.

Kini, lulusan PAI 2013/2014 itu telah berhasil membudidayakan tanaman buah ajaib. Yakni anggur brazil. Buah anggur yang punya 7 rasa dalam satu pohon yang sama.

Ketujuh rasa itu, yakni rasa jambu biji, leci, manggis, markisa, menteng, srikaya dan anggur yang muncul ketika menjelang matang sampai benar-benar matang pohon.

 “Itu dia, makanya tanaman ini itu unik. Bahkan, buahnya pun tumbuhnya di batang-batang pohonnya. Itu salah satu alasan kenapa kami membudidayakan pohon ini,” ujar dia.

Kini, perkebunan anggur brazil miliknya mulai dikenal luas masyarakat. Banyak wisatawan yang datang berkunjung, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan ada juga yang dari luar negeri.

Untuk itu, dibantu santri pondok pesantren Daar Al Tarbiyah Rajagaluh, dirinya melakukan penataan di sekitar kebun dan melengkapinya dengan saung. Hal itu sukses mengundang wisatawan dari berbagai daerah seperti Indramayu, Bekasi, Jakarta, Aceh dan daerah lainnya.

Bahkan, para wisatawan juga dapat memesan nasi liwet beserta lauknya. Sangat nikmat disantap di kebun dengan suasana sejuk dan indahnya pemandangan di pegunungan.

“Selain itu pernah ada orang Jerman datang ke sini dan membeli bibit pohon anggur brazil. Sering juga wisatawan anak-anak dari sekolah datang untuk belajar tentang tanaman dan rombongan umum lainnya,” kata dia.

Saat ini, Deden memiliki  12 ribu bibit pohon anggur brazil di Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, Majalengka. Per batang dia jual Rp60 ribu sampai Rp6 juta. “Potensinya sangat luar biasa, untuk hasil buah yang dijual pun kami belum bisa memenuhi permintaan pasar. Dan harga jual buahnya juga lumayan tinggi, yaitu Rp250 ribu per kilogramnya,” tukasnya. (wan)

Sumber: