Rp5,2 Miliar untuk Insentif Nakes yang Tangani Covid-19 di RSDGJ
RAKYATCIREBON.ID-Anggaran sekitar Rp5,2 miliar dianggarkan dalam Belanja Tidak Terduga (BTT) penanganan Covid-19 di RSD Gunung Jati. Anggaran sebesar itu untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien terkait Covid-19.
“Kami mendapatkan Rp5,8 miliar dari hasil realokasi bantuan gubernur. Terdiri dari Rp600 juta untuk sarana dan prasarana, serta Rp5,2 miliar untuk insentif nakes untuk 2-3 bulan,” ungkap Direktur RSDGJ, dr Ismail Jamaludin SpOT, dalam rapat kerja bersama Pansus Covid-19 DPRD Kota Cirebon, Rabu (27/5).
Ismail menambahkan, belanja sarpras sebesar Rp600 juta bukan untuk alat kesehatan. Melainkan untuk peralatan penunjang. Karena untuk alkes dari pos belanja di luar itu.
“Pembelian sarpras bukan untuk alkes, tapi perlatan pendukung, seperti kantong kresek untuk membuang (bekas peralatan medis),” kata Ismail.
Alokasi untuk insentif nakes sudah dikonsultasikan dengan BKD dan Inspektorat, termasuk besarannya, kemudian sudah disetujui.
“Sebelum lebaran dananya sudah ada di RSD Gunung Jati. Persyaratan (untuk pencairan) sedang proses untuk dipenuhi,” jelasnya.
Di sisi lain, Ismail menyampaikan dari Rp99 miliar anggaran bantuan gubernur, ada Rp22 miliar yang direalokasi untuk Covid-19. “Termasuk di dalamnya untuk pembelian PCR seharga Rp5,8 miliar,” katanya.
Anggaran belanja di RSDGJ sendiri sejauh ini sudah dipangkas sebanyak 40 persen dalam proses refocusing maupun realokasi. Pemangkasan itu dilakukan dalam rangka mencukupi kebutuhan anggaran penanganan Covid-19. “Dari sisi RAB kami dipangkas 40 persen,” katanya. (jri)
Sumber: