Terkait Tragedi Susur Sungai SMPN Turi Sleman, Ini Ungkapan Kepala SMP 2 Susukanlebak Cirebon

Terkait Tragedi Susur Sungai SMPN Turi Sleman, Ini Ungkapan Kepala SMP 2 Susukanlebak Cirebon

RAKYATCIREBON.ID-Peristiwa mengiris hati yang menimpa sejumlah siswa SMPN Turi, Sleman, Yogyakarta menjadi pelajaran berharga sejumlah pihak di lingkungan pendidikan khususnya di Kabupaten Cirebon.

Demikian disampaikan Kepala SMPN 2 Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, Dadang Rahmadi menanggapi pembotakan 3 guru SMPN Turi, Sleman, Yogyakarta, yang viral.

Dadang begitu disapa, sangat prihatin atas kasus yang menimpa para siswa. Namun, dirinya mengaku kecewa dengan dilakukannya pembotakan kepala guru-guru yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Sebagai sesama guru, tentunya kami sekarang merasa prihatin dengan adanya kelalaian yang mengakibatkan 10 siswa meninggal dunia, selain itu kami pun sangat menyayangkan pembotakan guru, kami sangat sedih,“ ujar Dadang, Kamis (27/2)

Menurut Dadang, tidak seharusnya seorang guru diperlakukan dan disamakan dengan kriminal lainnya, hingga dikawal dan dipertontonkan dengan kondisi kepala telah dibotak. “Kami yakin mereka adalah guru yang tidak memiliki niat jahat, kami di sini para guru sedih melihatnya,“ ungkapnya.

Dadang menuturkan, kegiatan outdoor dalam ekstrakurikuler seperti pada Pramuka akan tetap dilaksanakan pihak sekolah. Tentunya, dengan memerhatikan serta mengikuti SOP (Standar Opersional) keselamatan para siswa.

“Kejadian ini (susur sungai Sempor) kami jadikan pelajaran berharga, kedepan pihak sekolah akan lebih memperhatikan keselamatan siswa dalam mengikuti kegiatan outdoor,“ tegasnya

Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, ungkap Dadang, pihaknya akan mengawasi dan dengan tegas melarang pada guru pembinanya maupun guru olahraga.

“Kami akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi mereka (para siswa) juga memastikan perintah dari kepala sekolah di taati oleh para guru dan pembinaan,” tandasnya. (rmol)

Sumber: