Kades Kalimati: Banyak Anak Drop Out, SMP Terdekat Tempuh 20 Km

Kades Kalimati: Banyak Anak Drop Out, SMP Terdekat Tempuh 20 Km

RAKYATCIREBON.ID-Banyak anak-anak drop out (DO) gara-gara orang tua tidak mampu memberikan ongkos ke Sekolah. Maka dari itu, Kementerian Pendidikan harus membangun SMP satu atap (Satap)

Begitu diungkap Kepala Desa Kalimati Kecamatan Japara Kabupaten Kuningan, Syahroni kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (26/11).

Syahroni mengaku sudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan untuk mewujudkan mimpi anak-anak di desanya dan wilayah perbatasan Kuningan Cirebon yang terpencil mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

\"Untuk mencapai SMP terdekat perlu menempuh jarak 20 KM, dengan medan yang berbukit-bukit, sehingga ongkos yang dikeluarkan untuk anak-anak sekolah sangat tinggi,” kata Syahroni saat ditemui di Kantor Desa Kalimati Japara.

Menurutnya, untuk mewujudkan berdirinya Sekolah Menengah Pertama (SMP), perlu ada izin operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sedangkan untuk lahan dan Gedung, Syahroni mengklaim pihaknya dijanjikan Pemda Kabupaten Kuningan.

\"Kami minta doanya, agar harapan masyarakat yang memiliki anak-anak usia Sekolah di desa-desa terpencil yang ada di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Cirebon didengar Menteri Nadiem Makarim dan dapat mengenyam pendidikan yang katanya wajib belajar sembilan tahun,” ujar Kepala Desa Kalimati tersebut.

Ditambahkan tokoh masyarakat setempat, Oman berharap ada kepedulian pada masyarakat yang bermukim di perbatasan antar Kabupaten, di mana untuk menamatkan pendidikan sangat jauh.

\"Kami sepakat dengan beberapa sekolah dasar untuk mengajukan proposal untuk pendirian Sekolah Menengah Pertama, agar anak-anak di sini dapat Sekolah,” kata Pensiun Guru tersebut.

Dia menambahkan, ada 4 hingga 5 Sekolah Dasar (SD) di sekitar Desa Kalimati, di mana selama ini setelah lulus SD kesulitan meneruskan ke SMP karena jarak yang jauh dengan medan berbukit yang curam.

\"Semoga usaha kami dapat disambut positif oleh pihak Kemdikbud, karena tujuan kami hanya ingin para penerus bangsa mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” pungkasnya. (rmol)

Sumber: