Godok Kurikulum, Direktur Pascasarjana IAIN Cirebon Ingin Ciptakan Lulusan Ahli di Bidangnya

Godok Kurikulum, Direktur Pascasarjana IAIN Cirebon Ingin Ciptakan Lulusan Ahli di Bidangnya

RAKYATCIREBON.CO.ID –  Era disrupsi tak terbendung. Dampaknya menyeluruh. Bahkan ke ranah pendidikan. Untuk itulah, Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggodok kurikulum berbasis  Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Hal itu dilakukan agar lulusan mempunyai kualifikasi tersandar serta ahli di bidangnya.

Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Dedi Djubaedi MAg mengungkapkan, guna menciptakan lulusan yang ahli sesuai keilmuannya masing-masing, Pascasarjana terus melakukan peninjauan terhadap kurikulum yang diajarkan di kampus. Kurikulum, kata Prof Dedi, harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman.

“Pascasarjana ini ada di level 8-9 dalam KKNI itu. Level tertinggi, yaitu (lembaga pendidikan yang) harus memproduksi atau menghasilkan luaran (lulusan) adalah expert atau ahli di bidang keilmuan masing-masing,” ungkapnya usai membuka Workshop Penyusunan Kurikulum KKNI untuk Penguatan Karakter Keilmuan Program Studi di Lingkungan Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Rabu (20/11) di Hotel Tryas Kota Cirebon.

Prof Dedi menjelaskan, tuntutan bagi lembaga pendidikan pascasarjana untuk menciptakan lulusan berkualifikasi tertuang dalam Perpres 8/2012 tentang KKNI dan imbauan Dirjen Pendis Kementerian Agama. Sehingga, kordinasi dengan pimpinan lembaga dan jajaran dosen di lingkungan Pascasarjana IAIN Cirebon menjadi  prioritas.

“Dirjen Pendis juga sudah menetapkan, bahwa keluaran dari magister kita itu adalah harus betul ahli di bidang masing-masing. Bisa sebagai akademisi, bisa sebagai peneliti maupun sebagai konsultan,” tambah dia.

Dia menambahkan, kualifikasi yang dimaksud misalnya, setiap lulusan tak hanya memiliki kemampuan mendeskripsikan suatu konsep juga harus mampu menciptakan kreativitas dan inovasi. Oleh karena itu, Workshop Penyusunan Kurikulum KKNI diharapkan dapat mempercepat terwujudnya kualifikasi bagi lulusan.

“Yang kita lakukan hanya bagian kecil yaitu merangkai kurikulumnya. Dan bagi dosen juga punya literasi yang lengkap tentang ini,” ucapnya.

Selama ini, lulusan Pascasarjana IAIN Cirebon memang sudah disukai pasar. Kebanyakan, kata Dedi, meraka sudah bekerja di suatu instansi dengan posisi yang baik. “Artinya cukup baik responnya karena mereka merasa lebih capable dan punya kualitas di instansi mereka bekerja,” tukas dia.

Sementara itu, Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg mendukung penuh upaya Pascasarjana dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa dengan menyusun kurikulum berstandar NKKI. (wan)

Sumber: