Soal Manajemen, IAIN Cirebon 5 Terbaik se-Indonesia

Soal Manajemen, IAIN Cirebon 5 Terbaik se-Indonesia

JELASKAN. Pelatih  E-SMS dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama, Wilda Farah SE MSi CPA CA  dalam sesi pelatihan E-SMS di IAIN Cirebon, Selasa (22/10).
RAKYATCIREBON.CO.ID - Elektronik Sistem Manajemen Strategis (E-SMS) IAIN Syekh Nurjati Cirebon menempati urutan ke 5 dari 34 IAIN di se-Indonesia. Hal itu diungkapkan Pelatih  E-SMS dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama, Wilda Farah SE MSi CPA CA  dalam sesi pelatihan E-SMS di IAIN Cirebon, Selasa (22/10).

Dia menjelaskan, menjelaskan, E-SMS  adalah program standarisasi pengelolaan manajemen strategis di seluruh PTKAIN.  Menurut dia, program ini adalah salah satu terobosan Direktorat PTKI untuk melakukan perangkingan 58 kampus di bawah naungan Kementerian Agama.

“Yakni  17 Universitas Islam Negeri (UIN), 34 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan 7 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) untuk memetakan kekurangan  dalam pengelolaan manajemen,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon.

Dia menjelaskan, indikator pemeringkatan tersebut berdasarkan 544 pertanyaan yang ditanyakan kepada PTKIN, termasuk di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Selanjutnya, kata Wilda, penyerahan jawaban dari pertanyaan tersebut akan ditutup pada 30 Oktober 2019 mendatang.

“IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini menepati urutan ke 5 dari 34 IAIN. Itu tingkat IAIN, karena UIN, IAIN, dan STAIN karaktristiknya berbeda. Itu penilaian tahun 2018, karena kita menilainya kan yang sudah berjalan. Jadi penilaian tahun 2019 ini hasilnya akan diumumkan pada 2020,” kata Wilda.

Bahkan, dia mengungkapkan, untuk IAIN Syekh Nurjati Cirebon sudah ada beberapa yang mengisi jawaban. Namun, kampus ini ingin menstandarisasinya agar pengelolaan isiannya tidak salah persepsi.

Masih kata Wilda, dari 544 pertanyaan ini dibagi menjadi 4 klasifikasi. Pertama, good university governance (GUG) terkait tata kelola perguruan tinggi yang baik. Kedua, university performance improvement (UPI) terkait performa, kinerja dan pengembangan perguruan tinggi.

Ketiga, competitive advantages university (CAU) terkait daya saing perguruan tinggi. Kemudian, keempat, global recognition university (GRU) yakni pengakuat terhadap perguruan tinggi baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.

“Standarisasi ini diharapkan bisa membawa kampus di bawah naungan Kementerian Agama masuk jajaran 500 perguruan tinggi di dunia. Nah rangking ini dibuat agar perguruan tinggi ini bersemangat,” ujarnya. (wan)

Sumber: