Membatik Complongan Catatkan Rekor ORI

Membatik Complongan Catatkan Rekor ORI

CATAT. Wabup Taufik Hidayat menunjukan hasil pemecahan rekor pembuatan batik complongan.

RAKYATCIREBON.CO.ID - Sebuah capaian rekor kembali dipecahkan dalam rangkaian HUT ke-492 Kabupaten Indramayu, Minggu (6/10) di kawasan Sport Center. Kali ini mencatatkan rekor membatik complongan pada Original Rekor Indonesia (ORI).

Wakil Bupati Indramayu, H Taufik Hidayat menyampaikan, rekor yang dipecahkan berupa pembuatan batik complongan sepanjang 100 meter dengan durasi waktu 492 detik. Batik dengan teknik complongan ini hanya terdapat di Indramayu. Biasanya terdapat pada batik tulis halus menggunakan bahan kain primis, dan seiring perkembangan batik cap pun dapat dicomplongi sehingga harganya bisa terjangkau.

Adapun alat yang digunakan dalam membatik complongan,  diantaranya terdiri dari 15-25 mata jarum yang disusun beraturan, dijepit dua potong kayu berukuran 5x5x2 sentimeter dengan tali jagung sebagai pengikat. \"Membuat complongan pada kain batik butuh waktu dua hingga empat hari, bergantung dari kerumitan motif batiknya. Lubang-lubang halus itu akan menutup sendiri pada saat pewarnaan. Biasanya warna bintik-bintik halus mengikuti warna yang paling gelap atau warna terakhir dalam pewarnaan, tapi sekarang bisa kita lakukan dalam waktu 492 detik,\" jelas wabup usai menerima piagam dari Manajemen ORI.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Indramayu, Nani Indriyani Supendi mengatakan, batik complongan adalah salah satu teknik membatik dengan cara melubangi kain batik dengan deretan jarum membentuk pola tertentu yang menjadikan ciri khas batik tersebut.

Sedangkan kata complongan berasal dari kata complong dalam bahasa Indramayu (Dermayon) yang berarti melubangi. Lubang dibuat dengan jarum diameter sekitar 0,5 milimeter. Teknik ini dilakukan sebelum kain diwarnai atau setelah kain ditembok dengan lilin. Tidak semua bagian kain dilubangi, hanya bagian tertentu yang telah di-tembok sesuai keinginan pembatiknya. Hasilnya berupa titik-titik kecil bak deretan semut yang mempercantik motif kain batik.

\"Dengan adanya rekor ini, membuktikan komitmen dan kerjasama untuk membangun Indramayu bisa dilakukan oleh siapapun dengan latar belakang profesinya,\" tandasnya. (tar)

Sumber: