Nama Daerah di Cirebon Gambarkan Watak Masyarakatnya
RAKYATCIREBON.CO.ID - Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah (FUAD) IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar acara diskusi Ngobrolin Pengetahuan dan Ilmu (Ngopi) Bareng BSA dengan tema Telaah Kebudayaan Gajah di Cirebon Perspektif Linguistik di Ruang Jurusan BSA, Rabu (04/9).
Kegiatan workshop ini diisi oleh Dekan FUAD Dr Hajam MAg, Ketua Jurusan BSA, Aziz Syafrudin Syafrawi MA dan Dosen Language Center, Telkom University Syarifuddin. Sejumlah dosen dan mahasiswa turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Ketua Jurusan BSA, Aziz Syafrudin Syafrawi MA menjelaskan beberapa latar belakang BSA mengadakan kegiatan acara diskusi ini.
\"Diskusi kali ini sangat menarik terkait kebudayaan gajah dalam perspektif linguistik, selain itu Jurusan BSA berupaya meneruskan tradisi kegiatan diskusi di FUAD,\" ujarnya.
Sementara itu, Dekan FUAD, Dr Hajam MAg dalam sambutannya menyampaikan harapannya dari acara diskusi jurusan BSA ini.
“Kami selaku dekanat F-UAD bangga dengan diadakannya diskusi ini, ada dua harapan saya dari diskusi ini, pertama silaturahmi dan kolaborasi antar dosen dan civitas akademika di FUAD terjaga, kedua silatul ilmi, artinya Jurusan BSA dapat menonjolkan ciri khasnya terkait kedalaman kajian terkait aspek linguistik, sastra dan tata bahasa,\" tambahnya.
Pembahasan fokus pada Kebudayaan Gajah di Cirebon dalam perspektif linguistik dipandang dari Onomastika-Toponimi (asal-usul nama tempat).
Syarifuddin mengatakan, Kebudayaan Gajah di Cirebon merupakan bagian dari unsur fisik yang mempengaruhi cara tindakan bahkan cara berpikir dari masyarakat.
\"Maka hari ini kita banyak mengenal nama daerah yang ada ‘Gajah’-nya di Cirebon, seperti Pa’liman’an, Ciawi Gajah, Leuweunggajah dan seterusnya,\" ulas Syarifuddin. (wan)
Sumber: