Kunjungan ke Gua Sunyaragi Naik Sejak ada Tol Cipali

Kunjungan ke Gua Sunyaragi Naik Sejak ada Tol Cipali

\"pengelola

RAKYATCIREBON.CO.ID -  Tingkat kunjungan ke gua Sunyaragi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal itu dikarenakan semakin baiknya pengelolaan objek wisata milik keraton Kasepuhan Cirebon itu.

Kepala Bagian Pemandu Gua Sunyaragi, Jajat Sudrajat mengatakan, mayoritas pengunjung berasal dari luar daerah. Seperti Jakarta, Bandung, Tanggerang, hingga Tegal. Pengunjung luar daerah biasanya berdatangan saat long week end tiba.

Jumlah bisa mencapai hingga empat ribu lebih. Itu pun belum ditambah kunjungan akhir pekan dari lembaga pendidikan. Seperti TK, PAUD hingga SMA yang melakukan wisata edukasi. \"Sabtu Minggu bisa sampai tiga ribu sampai empat ribu kunjungan,\" ungkap jajat kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Sementara di hari kerja, kata dia, kunjungan wisata gua Sunyaragi berasal dari warga lokal yang tersebar di Ciayumajakuning. Meski datang dari daerah sekitar, jumlah kunjungan wisatawan juga terbilang banyak.

Jajat menuturkan, meningkatkan kunjungan wisata ke gua Sunyaragi memacu pengelola  untuk meningkatkan kualitas layanan.  Hal itu bakal terwujud nyata karena pengelola gua Sunyaragi sedang merampungkan  pembuatan dua wahana penunjung wisata baru yakni sepeda gantung dan panahan.

“Kami sedang mencoba membuat sepeda gantung dan panahan. Lokasinya di belakang gua Padangati dan gua Argajumut,” ungkapnya.

Pembuatan dua wahana pendukung wisata ini nantinya dibuka untuk  umum. Pembuatan sepeda gantung bertujuan untuk menarik wisatawan melakukan swafoto.  Meski terletak di kawasan cagar budaya, dipastikan pembangunan  dua wahana wisata ini tidak merusan struktur gua Sunyaragi.

Sementara untuk panahan terletak tidak jauh dari sepeda gantung. Dua wahana baru ini rencananya diresmikan pada akhir Maret ini. Sampai saat ini, pengelola gua Sunyaragi baru menggarap aktivitas non teknisnya terlebih dahulu.

“Di samping itu pengelola sedang menata pedagang baik kuliner tradisional, modern, kaos souvenir dan cinderamata  yang ada di sekitar ini. Jadi, orang yang datang ke Sunyaragi bisa makan  empal gentong, nasi jamblang, tidak usah jauh-jauh,” kata dia.

Selain itu, di kawasan cagar budaya seluas 1,8 hektare itu juga bakal dikembangkan sepeda air. Nantinya, sungai yang berada dan  melintas di gua Sunyaragi bakal dibuat bendungan. Di situ, sepeda air dioperasikan.

Teknisnya, kata dia, pengelola gua Sunyaragi bakal membuat sungai itu tetap dialiri air dengan cara pompa mesin dari bendungan. Lintasan sepeda air terbentang sepanjang 100 meter. Jumlah sepeda air yang dioperasikan terbatas.

“Jaraknya tidak lebih dari 100 meter itu nanti ada bendungan. Tapi sepeda airnya itu  hanya beberapa jumlahnya terbatas, biarkan orang penasaran dulu,  jumlahnya tidak banyak tapi terbatas. Kalau antusiasnya bagus, kami bisa tambah,” tndasnya. (wan)

Sumber: