Transaksi Non Tunai Masih Rendah

Transaksi Non Tunai Masih Rendah

\"bi

RAKYATCIREBON.CO.ID  -  Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sebagai  upaya meningkatkan gaya hidup  transaksi non tunai di Kota Cirebon tampaknya belum dilirik oleh masyarakat. Masih sangat banyak aktivitas ekonomi yang transaksinya dilakukan dengan cara konvensional.

Meski sejumlah kalangan menilai, transaksi non tunai bermanfaat dan efisien, nampaknya hal itu belum berpengaruh pada masyarakat secara umum.   Transaksi non tunai biasanya hanya dilakukan pada saat tertentu. Seperti transfer bank, bayar tol, dan belanja online.

Sementara untuk aktivitas harian, transaksi konvensional  masih menjadi kebutuhan banyak masyarakat. Meski pun sampai saat ini sejumlah instansi terus melakukan upaya peningkatan transaksi non tunai dari berbagai segi.

Misalnya dengan membuat aplikasi e-money yang bisa dimanfaatkan untuk  pembayaran di merchant tertentu atau mempromosikan transaksi non tunai dengan  biaya yang lebih murah ketimbang konvensional.

Bahkan, Bank Indonesia (BI) Cirebon sendiri selalu menggemborkan  gerakan non tunai ini dalam berbagai kesempatan. Walau demikian, tetap saja, upaya –upaya tersebut belum mampu  membuat masyarakat tergoda pada transaksi non tunai.

Seperti yang dialami Iskandar.  mahasiswa asal Tegal Gubug Cirebon itu sebelumnya sudah mengetahui mengenai GNNT. Bahkan, provider yang dipakainya pun menawarkan kemudahan  transaksi non tunai. Namun, dia lebih memilih bertahan dengan transaksi konvensional.

“Memang ada gerakan itu dan sudah tahu juga. Bahkan saya pakai kartu (ponsel, red)  ini juga dipakai  untuk  pembayaran tapi kan tidak semua bisa dibayar pakai ini. Masih pakai manual saja,” ungkap Iskandan kepada Rakyat Cirebon, Rabu (21/2).

Menurut dia, pada kondisi tertentu transaksi non tunai bukan mempermudah pembayaran. Pasalnya,  insfastruktur transaksi belum bisa dilakukan di sembarang tempat. Sedangkan aktivitasnya sebagai mahasiswa juga belum banyak bergantung pada transaksi non tunai.

“Karena, tidak semuannya bisa dibayar pakai kartu kredit atau tap. Mungkin itu hanya untuk kalangan tertentu saja. Saya berharap kalau bisa sih semua. Sepertinya masih ribet,” sambung dia.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Cirebon, Abdul Majid Ikram membenarkan, kurangnya insfrastruktur  untuk transaksi non tunai masih jadi kendala untuk mewujudkan gaya hidup non tunai.  “Fasilitasnya masih terbatas, akan kami coba tingkatkan untuk sektor yang lain,” katanya. (wan)

Sumber: