Dua Wilayah Sempat Memanas Gara-gara Limbah Peternakan Sapi

Dua Wilayah Sempat Memanas Gara-gara Limbah Peternakan Sapi

\"bupati

RAKYATCIREBON.CO.ID  - Warga Kelurahan Cipari dan Winduherang Kecamatan Kuningan sempat memanas gara-gara limbah peternakan sapi. Warga yang terkena dampak limbah meminta tanggung jawab kepada peternak sapi.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Bupati Kuningan H Acep Purnama turun langsung bertemu dengan warga, untuk menengahi persoalan limbah sapi dari kelurahan Cipari yang sebagian limbahnya berdampak ke Kelurahan Winduherang yang posisinya berada di bawahnya.

Pertemuan yang dilaksanakan di aula Kelurahan Cipari, dihadiri para peternak sapi, pengurus koperasi selaku mitra kerja peternak dan perwakilan dari kelurahan Winduherang, dan kedua lurah tersebut, Danramil dan lainnya.

perwakilan Kelurahan Winduherang Dodoy Hadori menyampaikan, adanya limbah sapi yang berdampak ke Winduherang, dirinya memohon kepada para peternak untuk segera di tindaklanjuti dalam penangananya. Jika dibiarkan dampak lingkungan akan semakin parah terlebih lagi jumlah sapinya juga bertambah.

“Dengan adanya pertemuan ini, yang dihadiri juga Bupati Kuningan. Semoga bisa mencari jalan keluar. Supaya limbah sapi tidak dibuang ke sungai. Walaupun tidak semuanya mungkin ada sebagian. Namun dapat dilihat sendiri ketika hujan turun air dari sungai berubah hijau. Semoga pertemuan ini akan melahirkan solusi. Terutama peternak yang membuang limbah ke sungai. Sehingga Winduherang tidak lagi menuntut,” pintanya.

Adanya pertumbuhan dan perkembangan peternakan sapi di Cipari, Dodoy Hadori juga menyambut dengan atusias karena telah meningkatnya faktor ekonomi. Cuma diharapkan kepada semua peternak untuk memikirkan juga bagaimana pengelolaan limbah (kotoran) sapi tersebut supaya tidak berdampak pada lingkungan apalagi ke daerah lain.

Adapun jumlah sapi yang ada disebutkan Kepala Kel. Cipari, Empi Adrapi, peternak sapi di disini berdasarkan data kurang lebih 1.778 ekor dengan peternak kurang lebih 400 orang. Sebenarnya penanganan solusi untuk limbah sapi sudah dibahas sebelumnya, namun belum ada titik temu.

Semoga sekarang bisa kita cari solusinya bersama. “Adanya limbah sapi yang mengalir ke Winduherang. Harus menjadi perhatian kita bersama. Salah satunya harus ada penanganan saluran air yang ke Winduherang dari dampak limbah sapi, kami juga disini akan mengikuti apa yang akan kita sepakati bersama,” ujar Yayat salah seorang perwakilan dari peternak sapi.

Acep menyambut baik dengan adanya pertemuan ini, apapun yang terjadi saat ini yakin bukan faktor kesengajaan dari para peternak namun karena situasi dan dan kondisi.

Tapi bukan berarti hal ini harus dibiarkan melainkan kita duduk bersama, untuk mencari solusi supaya tidak terjadi lagi apalagi semakin parah karena jumlah sapi disini semakin bertambah.
“Alhamdulillah malam ini kita bisa duduk satu meja, satu ruangan untuk membahas terkait dengan mencari solusi pemecahan masalah yang kita hadapi,” kata Acep yang didampingi Staf Ahli Dodi Nurohmatudin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup AMirudin.

Adapun alternatif solusi yang ditawarkan  kotoran sapi dimasukan ke karung dari kandang-kandang untuk di simpan dulu. Ini solusi yang paling cepat.

Selanjutnya nanti disiapkan mobil. Sambil jalan akan disediakan tanah untuk penampungan sementara. “Saya meminta komitmenya dari masyarakat peternak mulai besok limbah kotoran sapi dimasukan ke karung,” harapnya.

Menurutnya, dari jumlah sapi yang ada limbah tersebut diperkirakan menghasilkan sekitar 10-15 tonan sehari. Sehingga penangananya dibutuhkan lahan sementara sekitar 1 hingga 2 hektare.

\"Mudah-mudahan dari limbah ini bisa diolah untuk menjadi sesuatu yang bernilai guna, baik itu untuk pupuk, bio gas dan lainnya. Kita prioritaskan supaya tidak lagi membuang limbah sapi ke sungai yang berdampak pada kelurahan Winduherang dan sekitarnya,”jelasnya.

Acep juga menawarkan untuk merelokasi sapi yang nantinya ditempatkan di satu tempat.
Dengan disipkan kandang dan lainnya. Adapun Pemkab akan bekerjasama dengan investor. \"Namun untuk hal ini, silahkan dipikirkan kembali sekaligus sebagai bahan evaluasi bersama,\" imbuhnya. (ale)

Sumber: