TGB Sebut Program Pemerintah harus Sejalan dengan Kepentingan Umat

RAKYATCIREBON.CO.ID – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr H  Muhammad Zainul Majdi MA melakukan safari dakwah ke Cirebon, Jumat (2/2). Pria yang bergelar Tuan Guru Bajang (TGB) itu mengunjungi beberapa tempat di Cirebon.

Salah satunya IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Kedatangan TGB dalam rangka memberikan kuliah umum seputar penguatan nasionalisme dalam studi keislaman di hadapan ratusan mahasiswa.

TGB mengungkapkan, perlunya pemahaman konsep negara bangsa merupakan penyatuan. Menurut dia, isu yang berkembang di Timur Tengah yang menyebut konsep negara bangsa adalah pemecah belah tidak berlaku di Indonesia.

Pasalnya, konsep tersebut justru malah menjadi perekat masyarakat berbagai latar belakang yang mewujudkan NKRI.

“Justru NKRI itu pemersatu. Banyak kerajaan, keraton ramai-ramai menyerahkan kekuasaanya demi kesatuan Indonesia. NKRI bukan pemisahan-pemisahan tapi penyatuan-penyatuan,” tegas dia.

Berbeda dengan di Timur Tengah. TGB menyebut, peradaban Timur Tengah yang pernah dijajah negera–negera Barat membuat masyarakat di sana mengeluh karena dipecah belah melalui propaganda politik.

“Rangkuman dari kepedihan itu kemudian ditulis oleh orang Timur Tengah dan diterbitkan dan dibaca di sini. Sehingga buku–buku yang dibaca adalah kekecewaan mereka tentang negera bangsa. Indonesia tidak sama dengan negera bangsa yang ada di Arab,” terang dia.

Dari situ, menurut TGB mendukung Indonesia tetap menjadi negara kesatuan merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk merekatkan persatuan di tengah perbedaan. Tinggal, kata dia program–program kenegaraan harus sesuai dengan program–program keumatan.

“Begitu juga sebaliknya. Program–program keumatan juga harus menjadi program – program kenegaraan. Supaya kepentingan kenegaraan dengan kepentingan keumatan sejalan,” tegas alumni Al Azhar yang bergelar hafidz itu.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah (FUAD) IAIN Cirebon, Dr Hajam MAg menyambut baik kedatangan TGB. Menurut dia, sosok TGB bisa jadi panutan bagi mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang alim.

“Mudah - mudahan kedatangan TGB memberikan spirit untuk jajian keislaman. Kita menghadirkan tokoh nasional, tidak hanya tokoh lokal. Karena secara jam terbang sudah diakui. Dengan kehadiran tokoh nasional juga membuktikan  bahwa FUAD diakui secara nasional,” tukas dia. (wan)

Sumber: