Kader Banteng Sebut Lawan Politik Hembuskan Isu PDIP Anti Islam

Kader Banteng Sebut Lawan Politik Hembuskan Isu PDIP Anti Islam

\"kader

RAKYATCIREBON.CO.ID   - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Banteng Muda Indonesia (BMI) Jawa Barat ikut prihatin dan mengecam tindak kekerasan yang dilakukan pihak tidak bertanggungjawab terhadap pimpinan pondok pesantren Santiong Cicalengka Bandung, KH Emon Umar Basri.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPD BMI, Murodi pada Rakcer, Minggu (28/1). Menurutnya, tindakan brutal yang dilakukan di tempat ibadah itu tidak dibenarkan. “Ini peringatan bagi negeri ini bahwa paham radikal itu ada. Bagaimana pihak radikal itu sudah menyusup ke daerah-daerah. Masa seorang ulama yang sedang wirid dianiaya di dalam masjid,” tegasnya.

Murodi sangat yakin pelaku kekerasan tersebut adalah kelompok radikal. Pasalnya informasi yang ia dapat, sesaat sebelum melalukan aksi brutal pelaku meneriaki korban sebagai ahli neraka.

“Ulama yang menjadi panutan kita ini sama pelaku disebut sebagai orang yang mengajak masuk neraka. Saya kira pelaku ini dimasuki paham radikal,” paparnya.

Ia berharap, kejadian itu menjadi perhatian disetiap daerah khususnya bagi kader BMI. “BMI harus dekat dengan ulama yang konsisten menjaga keutuhan NKRI. Lindungi ulama-ulama kita,” tambahnya.

Meski sebagai sayap partai, BMI harus ikut berjuang bersama NU dalam menangkal paham radikal di daerah-daerah.

Sementara itu Ketua DPC BMI Kabupaten Cirebon, Sambudi mengaku siap berjuang menangkal paham radikal.

“Ada pihak-pihak di luar sana yang beranggapan kami jauh dari ulama dan anti Islam. Padahal, kami juga muslim, maka dari itu sekaligus saya mempertegas bahwa isu yang dihembuskan lawan politik PDIP itu salah,” tegasnya.

Masih disampaikanya, BMI Kabupaten Cirebon pun turut prihatin atas kejadian tersebut. Ia berharap tidak ada kejadian serupa di daerah-daerah. “Pihak kepolisian harus terus mengusut siapa pelaku dan apa motifnya,” imbuhnya. (ari)

Sumber: