Kiai NU Dianiaya, Ketua GP Ansor Ingatkan Polisi Tidak Kecolongan

Kiai NU Dianiaya, Ketua GP Ansor Ingatkan Polisi Tidak Kecolongan


\"gp


RAKYATCIREBON.CO.ID – Keluarga besar Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) kabupaten dan Komandan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-Majalengka menggelar rapat mendadak di kantor PCNU setempat, Minggu (28/1).

Rapat tersebut menyikapi pasca peristiwa penganiayaan pengasuh pondok pesantren Al Hidayah Cicalengka Kabupaten Bandung Jawa Barat, KH Umar Basri oleh orang tidak dikenal usai shalat Subuh di masjid.

Ketua PC GP Ansor, Ahmad Cece Ashfiyadi mengatakan, sangat mengutuk keras dan mengecam tindakan biadab yang dilakukan terhadap seorang kiai.

\"Jelas ini tindakan biadab apapun motifnya. Kami sangat mengutuk dan mengecam tindakan tersebut,\" tegas Cece dengan nada geram.

Pria yang juga pengasuh ponpes Al Bukhorie Sumberjaya ini meminta kepada aparat hukum segera menangkap dan menghukum seberat-beratnya pelakunya. \"Kalau tidak, kami Ansor dan Banser yang akan bertindak langsung,\" pintanya dengan nada tinggi.

Cece juga memperingatkan, aparat kepolisian khususnya Polres Majalengka untuk wasapada dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di wilayah Majalengka ini agar tidak kecolongan seperti kejadian di Cicalengka.

Menurutnya, tahun politik yang mulai memanas ini membutuhkan kewaspadaan yang ekstra tinggi dari kita semua. Khususnya polisi agar lebih jeli dalam mengantisipasi segala kemungkinan.

“Awas, jangan sampai tragedi Cicalengka terjadi di Majalengka. Ini benar-benar melukai kami semua sebagai pengikut kiai,\" pungkasnya.

Ditempat yang sama Komandan Satuan Koordinator Cabang (Dansatkorcab) Banser Majalengka, Wahyudin mengintruksikan, kepada semua anggota Banser yang ada di setiap desa waspada dan meningkatkan penjagaan di lingkungannya, khususnya menjaga para kiai.

\"Mulai detik ini, semua anggota Banser bergerak terus mewaspadai adanya kejadian yang sama seperti di Cicalengka,\" tegasnya.

Ketika ditanya sikap Banser dan harapannya setelah kejadian Cicalengka, pria yang biasa disapa Wahyu ini, akan bertindak sendiri seandainya aparat sudah tidak mampu menjaga keamanan khususnya menjaga para kiai.

\"Kami akan kerahkan semua pasukan Banser yang jumlahnya ribuan ini di Majalengka untuk menjaga kondusifitas wilayah, khususnya keamanan para kiai kami. Kalau memang polisi sudah tidak mampu lagi,\" ujarnya.

Wahyudin juga mengaku, Banser sudah punya komitmen tinggi untuk memerangi siapapun yang mengganggu kondusifitas NKRI. Apalagi mencoba menyakiti kiai NU.

\"Nyawa sekalipun, kita ini sudah siap dikorbankan demi NKRI dan keamanan para kiai. Itu komitmen Banser sampai kapanpun,\" pungkasnya.(hsn)

Sumber: