PPDP Kesulitan Coklit di Lapas, Data Pemilih Setiap Hari Berubah
RAKYATCIREBON.CO.ID - Bila memantau dan mengawasi proses pencocokan dan penelitian (coklit) di desa maupun kelurahan, sepertinya petugas PPDP maupun Panwas, tidak begitu kesulitan mendata.
Namun, bagaimana proses pendataan di Lapas Majalengka? Rupanya ada kesulitan tersendiri. Mengingat setiap hari datanya selalu berubah. Karena penghuninya selalu ada yang masuk dan keluar. Ditambah, sebagian masih ada yang menunggu putusan sidang.
Salah satu Komisioner Panwas Kecamatan Majalengka, Ees Sofiyah mengakui, nyaris setiap hari dirinya bersama petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) datang ke Lapas mendata pemilih pilkada serentak 27 Juni 2018.
Namun, kata dia, petugas tidak bisa langsung mendata, mengingat ada beberapa faktor yang mengharuskan PPDP belum memasukkan data tahanan yang akan melakukan pencoblosan nanti.
\"Pertama, di Lapas terbagi dua. Ada warga Majalengka dan luar Majalengka. Yang didata PPDP tentu warga Majalengka. Akan tetapi tahanan yang mengaku warga Majalengka, dan sudah ber-KTP elektronik, itupun masih dalam proses sidang,\" ungkap Ees kepada Rakyat Cirebon, Kamis (25/1).
Ia menuturkan, sementara putusan sidang ada beberapa kemungkinan. Apakah bebas atau masih ditahan hingga melebihi tanggal 27 Juni 2018. Jika tahanan yang divonis bebas sebelum tanggal pencoblosan, berarti tidak masuk dalam pendataan.
\"Misalnya, divonis bebas bulan April atau Mei, maka si tahanan itu secara otomatis bukan penghuni Lapas lagi. Ia akan kembali pulang ke wilayahnya. Nah, inilah mungkin bedanya mencoklit di wilayah Lapas dengan di luar Lapas,\" ungkapnya.
Ees mengungkapkan, data pemilih dan proses coklit di Lapas setiap hari berubah. Oleh karena itu, pihaknya harus terus memantau dan mengawasi proses coklit di dalam Lapas.
\"Kalau yang luar Majalengka, tentu tidak didata. Kami khawatir ketika proses coklit selesai, sementara di sini tidak terdata. Sementara setelah si tahanan tersebut bebas juga di sana tidak terdata,\" ungkapnya.
Sementara itu salah seorang PPDP, Ibnu Pranowo didamping perwakilan PPS, Slamet Riyadi mengatakan, jumlah tahanan hingga kini masih belum fiks. Tetapi, data sementara yakni tahanan yang berasal dari luar Majalengka, untuk dewasa laki-laki 58 orang ditambah dua perempuan.
“Sementara warga Majalengka dewasa laki-laki berjumlah 85 ditambah tiga perempuan. Namun data tersebut kemungkinan berubah, karena sebagian masih menunggu putusan sidang pengadilan,” imbuhnya. (hrd)
Sumber: