PPDP Bingung: Pemilu 2014 Warga Bisa Memilih, Tahun Ini Malah Tidak Terdaftar
RAKYATCIREBON.CO.ID – Sebagian besar petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) mengaku kebingungan ketika berada di lapangan. Bukan saja karena ada beberapa warga yang tadinya masih tercatat pada pemilu lima tahun sebelumnya.
Namun, ketika dilakukan pencocokan dan penelitian (coklit) oleh PPDP nama-nama tersebut tidak termasuk dalam daftar pemilih sementara.
Selain itu, beberapa kasus lainnya yakni beberapa nama warga yang diketahui telah meninggal dunia. Namun, masih tercatat sebagai pemilih. Kondisi ini sangat membingungkan petugas.
Karena di satu sisi, ada nama yang satu rumah dengan dua kartu keluarga, satu kartu keluarga (KK) terdaftar, namun satu KK lainnya tidak terdaftar.
Kasus lainnya yakni beberapa keluarga yang telah lanjut usia masih menggunakan KK lama dengan tanda tangan kecamatan setempat. Sementara ketika petugas PPDP mencoklit, KK yang masuk dalam pencoklitan harus berdasarkan KK dengan tanda tangan Disdukcapil.
Salah seorang petugas PPDP, Sahar mengatakan pihaknya telah terjun dan turun langsung ke rumah-rumah warga di blok Kamis desa Cisambeng Kecamatan Palasah. Fakta di lapangan, ada beberapa nama yang sebetulnya telah meninggal namun masih tercatat sebagai pemilih.
\"Sementara, yang masih hidup, ada beberapa nama yang justru tidak tercatat. Sebagai contoh, yang pada pemilu lima tahun lalu (tahun 2014, red) tercatat sebagai pemilih, tahun ini malah tidak terdaftar,\" ungkap Sahar, Selasa (23/1).
Salah seorang petugas PPDP lainnya, Irin juga mengaku bingung. Karena, beragam kendala di lapangan banyak ditemui. Namun, ia tetap berpegang teguh pada aturan dan prosedur yang berlaku bagi tupoksinya.
\"Khusus KK, saya masukan yang tanda tangan KK tersebut sudah tandatangan dari Disdukcapil. Sementara yang KK-nya masih tandatangan kecamatan diharuskan untuk membuat KK baru terlebih dahulu,\" ungkapnya.
Irin menuturkan, pengalamannya sebagai petugas PPDP memang diakuinya baru pertama kali. Namun, melihat kondisi langsung dan mengobrol dengan masyarakat, ia menemukan bagaimana data tersebut sebagian tidak sesuai dengan data sementara yang ia pegang.
\"Kalau saya mendata apa adanya, yang jelas ketika ada KK maka saya catat. Namun, ketika KK-nya masih KK lama, sementara tidak saya catat dulu. Karena arahannya begitu,\" imbuhnya. (hrd)
Sumber: