Harga Cabai Merah Sentuh Rp60 Ribu per Kilogram

Harga Cabai Merah Sentuh Rp60 Ribu per Kilogram

\"stok


RAKYATCIREBON.CO.ID – Musim hujan yang datang di tahun ini membuat susut stok cabai merah di perkebunan warga. Penyusutan terjadi bahkan hingga level cukup parah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Dr Ir Ali Efendi mengatakan, dari total stok per tahun yang bisa mencapai hingga 2 ribu hektare, pada musim hujan kali ini cabai merah hanya bisa dipetik dari lahan seluas 40 hektar saja.

Kondisi ini membuat stok cabai merah di pasaran berkurang drastis dan membuat harganya pun melonjak. Pada dua hari yang lalu, harga cabai merah tembus hingga Rp60 ribu/kilogram.

“Hukum pasar berlaku. Barang langka, harga melonjak dan ini tidak bisa dihindari. Setelah kami telusuri, panen cabai merah hanya didapatkan dari lahan kebun 40 hektare saja,” kata Ali, kemarin.

Menurut Ali, dari satu hektare lahan cabai merah ini, didapatkan 500 kilogram. Sehingga didapatkan total 20 ribu kilogram untuk musim hujan saat ini.

“Jelas kurang. Tapi seiring perkembangan cuaca kita harapkan panen berikutnya bisa lebih maksimal ya, ditambah ada pasokan dari luar daerah,” katanya.

Sementara itu, warga Kabupaten Cirebon protes harga cabai merah yang masih belum juga turun sejak Desember lalu.

Sempat menyentuh harga Rp 60 ribu/kilogram pada dua hari yang lalu, cabai merah kini sudah turun di harga Rp40 ribu-45 ribu/kilogram dari harga normal Rp20 ribu/kilogram.

Pedagang di Pasar Pasalaran, Kecamatan Weru, Titin (45) mengungkapkan, terpaksa mengurangi stok cabai merah karena khawatir tidak laku dijual. Kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu, meskipun pelanggan tetap membeli di kiosnya namun jumlah pembelian dikurangi.

“Bayangkan saja, sempat menyentuh Rp60 ribu/kilogram. Mau tidak jualan bagaimana, tapi jualanpun bingung, akhirnya jualan saja meskipun stoknya dikurangi,” katanya.

Menurut Titin, harga Rp60 ribu/kilogram berlaku biasanya saat Lebaran atau hari raya lainnya dan jelang pergantian tahun baru.

“Tapi saat ini kan tahun baru sudah lewat, Natal sudah lewat, bahkan Lebaran masih lama. Kenapa sempat menyentuh hingga Rp60 ribu? Ini kan akhirnya jadi pertanyaan, saya sebagai pedagang jadi sasaran para pembeli kenapa naik terus dan tidak turun dan kalaupun turun tidak menyentuh kembali harga normal? Ya saya bingung jawabnya, saya bilang saja memang dari Pasar Jagasatrunya juga begitu,” katanya.

Titin berharap, dalam waktu dekat harga cabai merah ini bisa kembali normal sehingga tidak ada lagi pembeli yang protes. “Kita juga tahu kan, hampir seluruh masakan itu ada cabai merahnya,” ujarnya. (yog)

Sumber: