Kabag Perekonomian Tepis ada Kelangkaan Gas Elpiji

Kabag Perekonomian Tepis ada Kelangkaan Gas Elpiji

\"setda

RAKYATCIREBON.CO.ID  - Berita tentang kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 Kg di wilayah Kabupaten Kuningan, merupakan berita hoax karena stok selama libur natal dan tahun baru aman karena ada penambahan dari pertamina untuk wilayah Kuningan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Kabupaten Kuningan Dr Toto Toharudin, yang didampingi Asda II Dadan Supardan di ruangannya, kemarin.

Menurut Toto, pasca munculnya kabar bahwa masyarakat kesulitan memperoleh gas melon, pihaknya langsung melakukan pemanggilan terhadap para agen gas 3 kg, karena menurutnya jika ada kelangkaan di suatu wilayah pihaknya dapat menelusuri dan bisa mengetahui penyebab kelangkaan gas melon.

“Saya panggil para agen, namun mereka bertanya balik dimana kelangkaannya karena selama ini tidak ada keluhan dari masyarakat kesulitan memperoleh gas melon, karena kami sering melakukan koordinasi apabila terjadi kelangkaan mudah bagi kami untuk menelusuri,” ujar Toto.

Diungkapkan Toto, di Kabupaten Kuningan sendiri terdapat 12 agen gas elpiji dengan jumlah pangkalan sekitar 1 ribu lebih, distribusi untuk Kabupaten Kuningan per hari 26.197 normal.

Jika terjadi keterlambatan satu-dua jam itu hal yang biasa, karena pertamina tetap menjamin pasokan. Karena secara distribusi, gas melon itu sudah mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten.

“Pada bulan Desember kemarin ada penambahan 600 persen, makanya aneh jika ada isu kelangkaan, selain itu pihak pangkalan sendiri sudah melakukan MoU dengan pertamina, kita pastikan mulai dari agen hingga pangkalan sudah ada catatannya sehingga akan ketahuan jika ada yang nakal,” tutur Kabag.

Agar pendistribusian berjalan lancar, kata Toto, pihaknya juga meminta kepada pangkalan untuk melakukan pembinaan terhadap pengecer, termasuk memonitor harga, karena HET gas melon sesuai Perbup Kuningan yakni 20 ribu, jika ada yang menjual lebih dari itu harus di cek dan mencari siapa penanggungjawanya mulai dari pangkalan hingga agennya.

“Jika terjadi kelangkaan di suatu wilayah dan jelas alamatnya, kita bisa melakukan recheking,” terang Kabag. Ditambahkan Toto, apabila ada agen dan pangkalan yang nakal maka akan ditindak tegas.

“Pertama dilakukan pembinaan, kemudian peringatan, kalau masih membandel, pemutusan kerja sama,” pungkasnya. (ale)

Sumber: