PRA Arief: Pembangunan Wisata Diabaikan

PRA Arief: Pembangunan Wisata Diabaikan

CIREBON - Sultan Sepuh XIV Keraton  Kasepuhan, PRA Arief Natadiningrat SE menegaskan, pariwisata bagi pengembangan Cirebon tergolong  penting. Ia menilai, banyak kunjungan wisata  ke Cirebon justru karena tertarik akan potensi wisata budaya Cirebon.
\"pemkot
PRA Arief Natadiningrat (kiri) saat bertemu Walikota Cirebon Nasrudin Azis. dok. Rakyat Cirebon
Menurut PRA Arief, hingga saat ini pembangunan Kota Cirebon hanya tersentralisasi pada bidang insfrastruktur. Pembangunan wisata, tutur PRA Arief cenderung diabaikan. Hingga saat ini, potensi wisata Cirebon belum sepenuhnya digali dan dikembangkan. 

Oleh karena itu, tutur dia, pemerintah harus melirik potensi wisata budaya sebagai basis pengembangan Cirebon. PRA Arief menuturkan, pengembangan sektor wisata budaya berdampak baik bagi pengembangan. Pasalnya, dari wisata akan menimbulkan multiplier effect di bidang ekonomi yang signifikan.

“Selain smart city, justru tourism juga harus ditingkatkan. Karena potensi wisata budaya di Cirebon itu besar sekali.   Dan dampak dari wisata itu  ada multiplier effect di sektor ekonomi dan pembangunan. Bagaimana orang datang ke Cirebon, itukan bisa berdampak bagi pedagang – pedagang kita,” ungkap PRA Arief.

Dia menuding, pemda (kota dan kabupaten, red)  Cirebon saat ini keasikan membangun insfrastruktur saja sebagai  percepatan pembangunan daerah. Justru potensi utama  Cirebon yakni di bidang pariwisata  dianaktirikan.

Menurut dia, sembari menggenjot pembangunan fisik, pengembangan sektor wisata budaya juga dibenahi. PRA Arief menilai,  akan mubadzir pembangunan fisik  tanpa dibarengi dengan penguatan  wisata budaya.

“Kalau kotanya  yang  bagus, terus pariwisatanya kurang. Ngapain orang ke sini. Justru mereka kesini untuk menikmati wisata di Kota Cirebon,” ujar dia.

Dia menyoroti letak Cirebon yang berada di pesisir pantura tetapi potensi wisata baharinya sangat minim. Hal inilah yang menjadi PR pemda Cirebon, lebih lagi  menjelang kontestasi politik menjelang pilkada serentak 2018. Jangan sampai, slogan membangun potensi wisata budaya Cirebon hanya sebatas janji manis.

Sebagai langkah nyata dalam pengembangan wisata budaya, Keraton Kasepuhan  menginovasi batik keraton. Berbeda dengan batik khas Cirebon dengan motif andalan mega mendung, batik keraton bercorak  keraton.

“Kami sedang mengembangkan batik keraton, kerja sama dengan Pertamina.  Sudah 3 tahun dan akan menjadi kampung batik. Di sini sudah ada kurang lebih 32 pembatik dan hasilnya bisa dilihat di galleri keraton,” tutup dia. (wan)

Sumber: