Kader Golkar Merasa Tidak Didengar

Kader Golkar Merasa Tidak Didengar

MAJALENGKA - Masih terkait polemik rekom DPP Partai Golkar untuk Pilgub Jabar, kader Partai Golkar Majalengka kembali menanggapi pernyataan terbaru dari Sekjen Partai Golkar yang memastikan bahwa Partai Golkar akan mengusung Ridwan Kamil dalam pilgub Jabar. 
\"kader
Perwakilan PK konsolidasi menyikapi keputusan DPP Golkar. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Keprihatinan kali ini datang dari salah satu Ketua PK (Pimpinan Kecamatan) Partai Golkar di Majalengka. Menurut Ketua PK Golkar Palasah, Dadang Mulayawan mengatakan, sejak munculnya SK yang dinyatakan bodong oleh Sekjen dan unjukrasa kami ke DPP Partai Golkar belum lama ini, kader partai dan simpatisan di daerah tidak henti-hentinya mempertanyakan keputusan DPP itu. 

\"Hari ini muncul lagi pernyataan Sekjen yang akan mengusung Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar. Tidak ajeg-nya Partai Golkar mulai dibicarakan di warung kopi, karena kami yakin SK yang diakui bodong pun sebetulnya aseli. Terbukti sekarang,\" ujarnya Senin (30/10).

Menurut Dadang yang juga pengusaha tahu ini, kader dan simpatisan menaruh harapan besar terhadap pencalonan Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat.

\"Kemarin kami baru merayakan ulang tahun partai, katanya Golkar Sahabat Rakyat. Rakyat yang mana? Sepertinya tidak mungkin dapat menjadi sahabat rakyat, rakyat tidak akan percaya. Kader terbaiknya saja dikhianati, apalagi rakyat. Pasti rakyat akan mikir begitu,\" keluh Dadang.

Lebih lanjut Dadang menambahkan, sebaiknya aspirasi kader partai lebih didengar daripada mendengar arahan pihak lain.

\"Kata Pak Sekjen ini hasil komunikasi dengan partai lain. Ini kan politik, seperti halnya saya dagang, ada persaingan. Saya saja yang bodoh tahu kalau partai pesaing pasti ingin Partai Golkar hancur, koq malah didengar, dijadikan keputusan, sementara aspirasi kita diabaikan,\" lanjut Dadang. 

Selanjutnya Dadang meminta agar pengurus DPP mau turun ke bawah untuk mendengar aspirasi kader.

\"Pengurus DPP harus mau berdialog dengan kami di bawah, para pedagang, petani, buruh yang sudah jadi kader puluhan tahun, dengarkan keinginan kader dan simpatisan. Jangan memutuskan dari balik meja. Kalau sudah kehilangan suara kami, baru tahu rasa Golkar tidak punya kekuatan lagi. Kudu aya nu tanggung jawab (harus ada yang bertanggung jawab)\" tutup Dadang.(hsn)

Sumber: