Pilkada Serentak 2018 Lebih Hangat
Senin 30-10-2017,03:00 WIB
CIREBON – Tensi politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018 mendatang, diprediksi akan lebih hangat dibanding dua edisi pilkada serentak sebelumnnya, yaitu pada 2015 dan 2017 lalu. Salah satu faktornya adalah irisan dari kekuatan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
|
KPU Kota Cirebon gelar gerak jalan sadar Pilkada 2018. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon |
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon, Emirzal Hamdani SE Ak menyampaikan sambutan ketua KPU RI dalam acara Gerak Jalan Sadar Pilkada, Minggu (29/10).
Dalam kesempatan itu, Emir membacakan sambutan Ketua KPU RI, Arif Budiman. “Pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota secara langsung merupakan perwujudan demokrasi di tingkat lokal,” ungkap Emir.
Ia menambahkan, ruang kontestasi dan partisipasi politik dibuka seluas-luasnya dengan harapan terpilihnya pemimpin daerah yang memiliki kompetensi, kapabilitas, integritas dan akseptabilitas.
“Era otonomi daerah membutuhkan pemimpin yang tidak saja memiliki kreativitas dan inovasi dalam membangun daerah, tetapi juga menedapat kepercayaan dan dukungan dari rakyatnya,” ujarnya.
Disampaikan Emir, Pemilihan serentak 2018 merupakan pemilihan serentak gelombang ke-3 setelah dimulainya pemilihan serentak pada 2015. Terdapat 171 daerah yang akan mengikuti pemilihan serentak tahun 2018, terdiri dari 17 provinsi, 39 kota, 115 kabupaten.
“Karena penyelenggaraan pemilihan serentak 2018 beririsan dengan Pemilu serentak 2019, maka tak dapat dipunngkiri, suhu politik akan lebih hangat dibanding pemilihan serentak pada 2015 dan 2017,” tuturnya.
Karena itu, sambung Emir, penyelenggara pemilu di semua tingkatan harus mengelola setiap tahapan secara profesional dan berintegritas. Bahkan pelayanan yang adil dan setara kepada semua peserta pemilihan.
Di samping melayani peserta pemilihan, tugas penting dan paling fundamental dari penyelenggara pemilu adalah melayani pemilih. “Agar mereka dapat menunaikan hak konstitusionalnya secara rasional, cerdas, mandiri, dan penuh tanggungjawab,” kata dia.
Ia mengatakan, Gerak Jalan Sadar Pemilihan Serentak 2018 yang digelar pihaknya bukan agenda sesaat dan seremonial belaka. Ini merupakan pijakan awal untuk membangun Gerakan Sadar Pemilu (GSP) secara berkelanjutkan.
Pihaknya menginginkan semua elemen bangsa bersinergi, berkolaborasi dan bergerak bersama untuk menyadarkan publik bahwa pemilu/pemilihan sebagai sarana pelaksanaan kadaulatan rakyat adalah sesuatu yang penting bagi kehidupan mereka.
“Tugas kita bersama menyadarkan publik bahwa pilihan mereka di bilik suara yang hanya 5 menit akan memengaruhi kebijakan politik di daerah tersebut untuk lima tahun ke depan,” katanya.
Sementara itu, Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH mengapresiasi kesiapan dan kesungguhan KPU Kota Cirebon dalam melaksanakan pilkada serentak 2018 atau Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Cirebon. “Kami mengapresiasi atas kerja keras dan kesungguhan KPU dalam mempersiapkan pelaksanaan pilwalkot dengan baik,” kata Azis.
Selain itu, Azis juga mengajak kepada masyarakat untuk menyikapi pilwalkot secara dewasa. Menurutnya, berbeda pilihan dalam pilwalkot adalah hal biasa, namun yang harus dikedepankan adalah kebersamaan. “Beda pilihan wajar. Tapi harus tetap kedepankan kebersamaan dan kerukunan,” katanya. (jri)
Sumber: