19 Kecamatan Rawan Pergerakan Tanah

19 Kecamatan Rawan Pergerakan Tanah

MAJALENGKA – Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mencatat ada 19 kecamatan di wilayah Majalengka berpotensi bencana pergerakan tanah.
\"bpbd
Rumah warga desa Heuleut Majalengka alami retak-retak. dok. Rakyat Cirebon
Kepala BPBD Kabupaten Majalengka Dr H Toto Sumianto MPd mengatakan, 19 kecamatan itu diantaranya Argapura, Bantarujeg, Cikijing, Cingambul, Kadipaten, Kasokandel, Lemahsugih.

Leuwimunding, Maja, Majalengka, Malausma, Panyingkiran, Banjaran, Cigasong, Rajagaluh, Sindang, Sindangwangi, Sukahaji dan kecamatan Talaga.

Hal tersebut berdasarkan maping dan kajian dari lembaga terkait yakni Mitigasi Bencana Gerakan Tanah oleh pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Badan Geologi Kementerian ESDM). Kabupaten Majalengka tercatat masuk daerah rawan potensi gerakan tanah.

“Segala bentuk aktivitas dan kegiatan masyarakat hingga pembangunan diwilayah tersebut agar memperhatikan aspek pengurangan risiko bencana yang dapat memicu terjadinya potensi pergerakan tanah,” jelasnya, Kamis (26/10).

Menurutnya, beberapa faktor dan hasil kajian badan geologi bahwa penyebab terjadinya pergerakan tanah diantaranya curah hujan yang tinggi dan berdurasi lama yang turun sebelum adan saat terjadinya gerakan tanah memicu terjadinya gerakan tanah. 

Selain itu,kata dia, tanah pelapukan yang bersifat poros dan jenuh air. Kondisi bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan yang bersifat lebih kedap dan berfungsi sebagai bidang gelincir. 

Konsentrasi rumah yang terlalu padat dengan beban-beban rumah permanen (tembok) sehingga beban diatas tanah lebih tinggi.

Disamping itu, kata dia, juga data dukung tanah berkurang akibat tingginya kandungan air didalam tanah dikarenakan sistem drainase permukaan yang kurang baik. 

Dimana seluruh air permukaan baik hujan maupun air limbah rumah tangga terakumulasi dan terkonsentrasi kedalam tanah dan mempercepat berkembangnya longsor. 

“Selain faktor lainnya kemiringan lereng yang agak terjal sampai sangat terjadi mengakibatkan tanah mudah bergerak. Kami mengimbau bahwa kondisi musim pada posisi peralihan ini rentan memicu sejumlah bencana. Camat atau kepala desa/lurah agar dapat bekerjasama memberikan sosialisasi kepada masyarakat dilingkungannya masing-masing,” imbaunya. 

Dia menyebutkan, ke-19 kecamatan itu hanya satu potensi menengah. Sedangkan 18 daerah lainnya menengah hingga tinggi. Bahkan dua wilayah lainnya selain status menengah hingga tinggi juga berpotensi banjir bandang atau aliran bahan rombakan di daerah Argapura dan Sindangwangi. (hsn)

Sumber: