Korban Janji Manis, Pedagang Tak Peduli Pemilihan Bupati

Korban Janji Manis, Pedagang Tak Peduli Pemilihan Bupati

KUNINGAN – Pesta demokrasi di daerah baik pemilihan eksekutif maupun legislatif yang tinggal menghitung waktu sepertinya tidak cukup direspon oleh masyarakat di Kuningan. Sikap mereka cendrung apatis.
\"pesta
Pedagang pasar tradisional di Kuningan. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Hal tersebut  bukan tanpa sebab, karena masyarakat merasa belum mendapatkan dampak maksimal dari program-program yang dijanjikan para bakal calon kepala daerah.

Dari pantauan lapangan, banyak respon dari masyarakat cukup apatis terkait pesta demokrasi yang sebentar lagi akan digelar. Seperti yang disebutkan Lim (30), pedagang sayuran di salah satu pasar tradisional Kuningan, yang tidak begitu peduli dengan akan datangnya pemilihan bupati dan wakil bupati.

 “Perubahan memang ada seperti pembangunan yang bagus di setiap titik, tapi ya bagi kami pedagang sayur masih belum maksimal. Karena harga sayur yang belum stabil, dan kerap sulit mendapatkannya. Jadi saya mah ga begitu mikirin bupati nanti, yang penting bisa makan saja hari ini,” sebutnya.

Apalagi, kata Lim,  dengan banyaknya toko-toko modern yang semakin menjamur di Kuningan membuat pasar tradisonal semakin tergerus zaman. Belum lagi banyaknya sawah yang dialih fungsikan menjadi bangunan, sehingga kebutuhan akan sayuran harus mengambil dari luar Kuningan.

Senada dengan Lim, Zen Jaenudin (29) warga Cidahu yang merupakan pedagang UMKM  pun sama tidak begitu peduli. Karena menurutnya, bagi masyarakat kecil, program yang ditawarkan para bakal calon hanyalah angin surga.

Sebab, lanjutnya, mengingat susahnya mencari lapangan pekerjaan di Kuningan apalagi jika ada penghasilan yang diterima kecil tidak sesuai dengan kebutuhan kesehariannya dan keluarga.

“Nyari kerja di sini tuh susah, makanya banyak dari daerah saya yang merantau keluar. Jadi gimana mau mikirin calon pimpinan dan wakil rakyat, kita mikirin hidup aja masih sulit,” ketusnya. (gio)

Sumber: