Konflik di Tubuh PDIP Biasa, Tapi Akhirnya Satu Suara
Rabu 04-10-2017,11:00 WIB
MAJALENGKA - Dinamika politik di kandang banteng Kabupaten Majalengka jelang Pilkada serentak 2018 makin kencang, terutama jelang turunnya rekomendasi PDIP untuk calon bupati Majalengka. Kader PDIP saling dukung jagoannya, terutama untuk posisi M2.
|
Spanduk PDIP terpasang di jalan Majalengka. dok. Rakyat Cirebon |
Ketua Fraksi PDIP Dadang Ahmad Satari mengakui adanya arus dukungan yang terpecah dari para kader PDIP jelang turunnya rekomendasi.
Untuk posisi M2 ada dukungan untuk kader partai yang pantas maju, seperti H Surahman, dan Tarsono D Mardiana. Tetapi juga ada dukungan yang mengarah kepada Djoko Sugiharto, putra Bupati Majalengka Sutrisno.
Politikus asal Rajagaluh tersebut mengatakan, perpecahan itu hanya sebatas dukung mendukung jelang turun rekomendasi, sebab jika rekomendasi sudah turun maka dipastikan arus suara dan dukungan kader PDIP akan solid kembali.
“Masalah pecahnya arus dukungan dan suara di tingkat kader terhadap para bakal calon saat ini, saya rasa wajar dan bukan persoalan yang serius. Sebab pada akhirnya suara dan dukungan PDIP akan kembali solid jika sudah turun rekomendasi. Semua kader akan mendukung dan mengamankan penuh rekomendasi tersebut,” jelas Dadang.
Hal senada diungkapkan Sekretaris DPC PDIP Majalengka, Tarsono Mardiana SSos. Menurut politisi asal Desa Pasir Ipis yang juga merupakan salah satu Bakal Calon (Balon) yang dibidik PDIP untuk bisa bergandengan dengan H Karna, mengakui jika saat ini, di internal PDIP terjadi kubu-kubuan.
Namun ia sangat percaya jika PDIP sudah sangat teruji dalam menghadapi dinamika perbedaan maupun hal lain, dalam memandang perbedaan pilihan.Sebab pada akhirnya semua kader akan tunduk dan patuh pada perintah partai, termasuk dalam Pilkada Majalengka mendatang.
“Terbelahnya dukungan kepada para bakal calon bupati/wakil bupati saat ini merupakan sebuah dinamika dan hal wajar dalam dunia politik termasuk di PDIP. Namun pada akhirnya suara PDIP tetap akan solid pada waktunya terutama jika rekomendasi turun, maka semua kekuatan partai akan all out mengamankan dan melaksanakanya,” jelas dia.
Lebih lanjut sambung pria yang juga ketua DPRD Majalengka ini, perbedaan yang ada saat ini sifatnya hanya sementara dan pada akhirnya akan kembali dalam garis partai. Dimana semua kekuatan steakholder PDIP akan bahu membahu membangun kekuatan demi menjalankan intruski dan program partai.
Sementara itu sejumlah Bakal Calon dari PDIP saat ini mulai harap-harap cemas menyusul munculnya informasi yang menyebutkan jika rekomendasi dari DPP PDIP akan turun di awal bulan ini, tepatnya 8 Oktober mendatang.
Ketegangan terlihat di sejumlah bakal calon yang memperebutkan posisi M2, mengingat dari informasi tersbeut untuk posisi M1 dikabarkan posisi H Karna Sobahi sangat aman. (pai)
Sumber: