Jambret Rebut Tas, Korban Tersungkur Berlumuran Darah

Jambret Rebut Tas, Korban Tersungkur Berlumuran Darah

KEJAKSAN - Kasus penjambretan kembali terjadi di wilayah hukum Polres Cirebon Kota, Senin malam (25/08). Iin Rohimah (35), korban penjambretan yang merupakan warga di jalan Perintis Kelurahan/Kecamatan Kesambi Kesambi melaporkan kejadian yang menimpanya tersebut kepada petugas kepolisian, Selasa, kemarin.
\"jambret
Iin Rohiman, korban penjambretan lapor Polisi. Foto: Asep/Rakyat Cirebon
Saat ditemui sejumlah wartawan di ruangan Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Cirebon Kota, korban yang masih dalam keadaan terluka dengan perban di beberapa bagian tubuhnya bersedia menceritakan kejadian yang menimpanya. 

Ia menuturkan, kejadian terjadi sekitar pukul 21.00 WIB saat ia hendak pulang menuju rumahnya dari Stasiun Kejaksan, pulang seorang diri dengan mengendarai sepeda motor jenis Mio J bernopol E 3935 CG, ketika sampai di Jalan Karanggetas, diikuti dan di peped oleh dua orang yang kemudian menarik tas yang dibawanya.

Semula, kedua pelaku tak berhasil menarik tas korban sehingga sempat terjadi tarik-menarik yang akhirnya membuat tali tas terputus, sontak hal tersebut membuatnya terjatuh, ia tersungkur di aspal sehingga berlumuran darah.

\"Saya diikuti oleh dua orang, pas di daerah karanggetas, mereka mepet dan menarik paksa tas yang saya bawa mas,\" ungkap Iin di ruang SPKT. 

Beruntung kejadian tidak menimbulkan korban jiwa, hanya saja korban mengalami luka parah di beberapa bagian tubuh, seperti di bagian kaki, lengan, bahu dan wajah korban akibat terjatuh dari motor. 

Selain itu, motor korban pun tidak dibawa lari oleh pelaku, hanya saja beberapa barang berharga milik korban yang ada di dalam tas raib berhasil dibawa kedua pelaku.

\"Alhamdulillah saya selamat, motor pun tidak dibawa, hanya barang yang ada di tas, didalamnya ada uang 400 ribu, STNK motor, ATM, KTP sama dua handphone saya,\" jelas Iin. 

Terpisah, saat dikonfirmasi rakcer, Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Galih Wardani SIK membenarkan peristiwa tersebut dan korban sudah mendatangi pihaknya untuk membuat laporan, namun korban terlihat masih syok belum bisa dimintai keterangan secara intensif. 

\"Itu benar, kita sudah dapat laporan dan akan kita tindak lanjuti, namun mungkin korbannya masih trauma sehingga sampai saat ini belum bisa kita mintai keterangan secara intensif,\" ungkap Galih.

Ditambahkan Galih, laporan tentang kejadian tersebut akan langsung ditindak lanjuti karena berpotensi meresahkan masyarakat, terlebih kejadian tersebut dilakukan kedua pelaku pada waktu malam yang belum terlalu larut. 

\"Segara kita akan tindak lanjuti, kita akan terus upayakan agar masyarakat tetap merasa tenang,\" pungkasnya singkat. (sep)

Sumber: