Warga Rebutan Air Water Canon

Warga Rebutan Air Water Canon

KRANGKENG - Warga Desa/Kecamatan Krangkeng berebut air yang diangkut kendaraan water canon milik Polres Indramayu, Kamis (14/9). Aksi saling rebut itu dipicu krisis air yang melanda wilayah tersebut sejak beberapa bulan terakhir dan minimnya distribusi bantuan.
\"warga
Warga Krangkeng kesulitan air bersih. Foto: Tardi\'Rakyat Cirebon
Pantauan Rakcer, kendaraan yang biasa digunakan untuk menghalau massa demonstrasi itu awalnya sempat membingungkan warga. Namun saat diketahui membawa air bersih untuk dibagikan, warga tidak segan mendatangi dengan membawa berbagai alat yang bisa digunakan untuk menampung air.

Wakapolres Indramayu, Kompol Ricardo Condrat Yusuf yang memimpin langsung pembagian air bersih tersebut mengatakan, pihaknya sengaja memanfaatkan kendaraan water canon untuk mengangkut air bersih yang didistribusikan kepada warga. Selain itu, juga menggunakan dua unit kendaraan tangki.

\"Air bersih yang kami bawa untuk membantu warga di sini karena kesulitan air bersih, sesuai perintah kapolres. Ada lebih dari lima belas ribu liter air bersih yang kami berikan secara gratis,\" jelasnya didampingi Kapolsek Krangkeng, AKP I Nyoman Dita.

Dilakukannya pendistribusian itu berdasarkan informasi dan pemetaan dari Polsek Krangkeng yang menyebutkan sangat dibutuhkannya air bersih oleh warga setempat. 

Sehingga diharapkannya kesulitan yang melanda sejak beberapa bulan terakhir dapat sedikit teratasi. 

\"Bakti sosial ini dilaksanakan di tiga titik yang merupakan wilayah yang masyarakatnya sangat membutuhkan air bersih,\" terangnya.

Sementara itu, pembagian air bersih yang mengerahkan personel Sabhara itu berlangsung tertib meski sesekali ada aksi desak-desakan. Dan warga mengaku senang dengan diterimanya bantuan dari kepolisian tersebut. Bahkan tidak sedikit warga yang berharap ada distribusi bantuan air bersih secara rutin.

Salah satu warga yang tampak semangat mengangkut air dengan menggunakan ember, Lina (30), bantuan air bersih yang diterimanya akan sangat membantu kebutuhan rumah tangganya. 

Karena selama ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Jika terpaksa, maka untuk memenuhinya harus membeli seharga Rp1.000 hingga Rp2.000 per jerigennya. 

\"Sudah lama kesulitan air bersih. Biasanya pakai air seadanya saja, kalau ada duit ya beli jerigenan,\" tutur dia.

Ungkapan senada disampaikan, Mutirih (62). Air bersih yang menjadi salah satu kebutuhan pokok harus dipenuhinya dengan membeli dari penjual keliling. 

Untuk mencukupi kebutuhan dalam sehari saja harus membeli sedikitnya 5 jerigen. \"Kalau butuh air bersih ya beli, itu juga kalau ada yang jualan,\" kata dia.

Dengan diterimanya bantuan itu, warga memastikan tidak akan mampu mencukupi kebutuhan air bersih selama masih musim kemarau. Sehingga bantuannya masih sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh warga setempat. (tar)

Sumber: