Kasihan, Jafarudin Diboikot!
Selasa 12-09-2017,16:00 WIB
CIREBON – Nasib Anggota Fraksi Hanura DPRD Kota Cirebon, Jafarudin, berada di ujung tanduk. Ia terancam tak bisa ikut dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang dari Partai Hanura. Hal itu merujuk pada indikasi kuat adanya pemboikotan yang dilakukan panitia pendaftaran bacaleg di DPC Partai Hanura.
|
Jafarudin dicuekin panitia pendaftaran bacaleg Hanura. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon |
Jafarudin mendatangi sekretariat DPC Partai Hanura untuk menyerahkan formulir pendaftaran bacaleg dan berkas persyaratan lainnya. Namun sayang, sesampainya di sana, hanya ada Ketua PAC Partai Hanura, Abdul Malik Rasyid dan Wakil Bendahara DPC Partai Hanura, Ali Nurhisyam. Tidak ada panitia pendaftaran.
Ali yang notabene pengurus DPC Partai Hanura, tidak ingin menerima berkas pendaftaran. Sampai-sampai, ia hanya memberikan surat tanda penitipan berkas milik Jafarudin, bukan tanda terima. Ali hanya mau dititipi berkas itu untuk kemudian disampaikan kepada panitia pendaftaran bacaleg.
“Saya tidak berwenang menerima. Kalau dititipkan ke saya, silakan. Nanti saya sampaikan ke panitia,” kata Ali.
Hal senada disampaikan Abdul Malik. Ia menyampaikan, dirinya tidak punya kewenangan untuk menerima atau menolak berkas pendaftaran Jafarudin. “Itu kewenangan penuh tim panitia pendaftaran bakal caleg. Kita di PAC tidak berwenang menerima atau menolak,” katanya.
Sementara itu, Jafarudin sendiri tak bisa menutupi kekecewaannya. Setibanya di sekretariat DPC, tak ada satupun panitia pendaftaran bacaleg yang siap menerima berkas pendaftarannya. “Tidak ada satupun panitia pendaftaran bakal caleg yang menerima,” kata Jafarudin.
Ia menduga, ada upaya pemboikotan terhadap dirinya untuk kembali mencalonkan sebagai anggota legislatif di Pileg 2019 mendatang. Aroma penjegalan terhadap dirinya, kata Jafarudin, sudah terasa sejak beberapa waktu lalu. Di sosial media misalnya, sudah bertebaran provokasi untuk menolak dirinya mencalonkan dari Partai Hanura.
“Saya khawatir ini ada upaya pemboikotan dari panitia. Gejala ini sudah ada, melalui sosial media sudah ada penolakan terhadap saya. Ini hal yang sangat keliru, untuk mendaftar bakal caleg saja tidak ada diakomidir,” ujarnya.
Ia merasa heran dengan tidak adanya panitia di sekretariat DPC. Padahal beberapa jam sebelumnya, Sekretaris DPC Partai Hanura, Drs Yayan Sopyan telah menyerahkan formulir dan berkas persyaratan pendaftaran.
“Saya sudah menyampaikan, hari ini (kemarin, red) saya akan menyerahkan formulir pendaftaran bakal caleg. Saya sudah telepon Pak Yayan untuk minta nomor telepon panitia, tapi tidak diberi,” tuturnya.
Menurut politisi yang duduk di Komisi III DPRD itu, upaya pemboikotan terhadap dirinya sangat jelas ditunjukkan oleh panitia pendaftaran. Ia mengatakan, hal itu tidak pantas dilakukan. Terlebih tujuannya melakukan penjegalan.
“Menurut saya ini sebuah pemboikotan yang tidak pantas yang dilakukan panitia. Ini tindakan disengaja sepertinya oleh panitia, untuk menjegal saya agar tidak bisa mendaftarkan diri menjadi bakal caleg,” katanya. (jri)
Sumber: