Gedung DPRD Kosong, Anggotanya Sedang Studi Banding
Kamis 24-08-2017,04:00 WIB
KUNINGAN - Sejak Senin lalu, gedung DPRD Kuningan yang berada di Jalan RE Martadinata Ancaran, terpantau sepi “molongpong” (kosong, red).
|
Gedung DPRD Kuningan sepi. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon |
Kondisi tersebut terjadi lantaran hampir seluruh anggota dewan saat ini berada di luar pulau Jawa untuk kegiatan studi banding yang mendapat sorotan banyak pihak karena terkesan menghamburkan uang rakyat sebanyak hampir setengah miliar rupiah.
Berdasarkan pantauan koran ini, kemarin (23/8), gedung milik rakyat Kuningan yang biasanya ramai dengan bebagai aktifitas, terlihat sepi bak tanpa penghuni.
Yang ada hanyalah sejumlah pegawai sekretariat dewan dan juga petugas keamanan (sekuriti, red). Tampak pula sejumlah awak media berada di ruang lobi ditemani Sekretaris Dewan (Sekwan) H Suraja SE MSi.
Menurut Sekwan, para anggota dewan yang terbagi ke dalam 4 Komisi akan mengakhiri masa kunjungannya ke luar Pulau Jawa, yakni Makassar Sulawesi Selatan, Palembang Sumatera Selatan dan Batam Kepulauan Riau, Kamis ini.
Namun pulangnya para wakil rakyat tersebut tidak langsung akan berada sepenuhnya di kantor, mengingat mereka juga akan melaksanakan reses sebagai kewajiban mereka untuk menjaring aspirasi masyarakat. “Besok (hari ini, red) juga pulang. Tapi kayaknya langsung reses,” ucap Sekwan.
Sebelumnya, Sekwan menjelaskan anggaran untuk kegiatan studi banding 4 komisi DPRD tersebut mencapai Rp400 juta lebih. Bahkan sebelum ia meralat pernyataannya, ia menyebut anggaran tersebut sekitar Rp500 juta.
Dikatakan, anggaran sebesar itu meliputi biaya SPPD selama 4 hari per anggota dewan per hari kurang lebih Rp1,1 juta ditambah biaya hotel selama 3 malam dengan biaya per malam Rp700 ribu untuk dua orang.
Selain itu, ada ongkos pesawat dengan anggaran sebesar Rp1 juta per orang, termasuk didalamnya transport lokal per komisi dengan hitungan per hari sebesar Rp1,5 juta.
“Yang tidak ikut tidak akan mendapatkan SPPD, dan nanti anggarannya akan saya kembalikan ke kas daerah. Totalnya harus saya buka RKA, tapi gambarannya kurang lebih Rp500 jutaan untuk 4 komisi. Ini baru tahun ini Komisi kunjungan ke luar Jawa, ini idenya dibuat di renja Banmus DPRD, saya sebagai Sekretariat hanya memfasilitasi saja, saya jaga gawang disini,” sebut Sekwan sambil meralat anggaran kunker tersebut sebesar Rp400 jutaan, kala itu. (muh)
Sumber: