Pemerintah Diminta Bantu Pulangkan Korban Trafficking

Pemerintah Diminta Bantu Pulangkan Korban Trafficking

INDRAMAYU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu mendesak pemerintah agar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban trafficking di Negara Suriah yang tidak bisa pulang, hingga mendapat perlakuan tidak baik dari majikan segera dipulangkan. 
\"kbri
Keluarga TKW Ruminah. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon
Ketua Fraksi Hanura-Nasdem Ahmad Fathoni mempertanyakan langkah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus yang tidak menjadikan keselamatan pahlawan devisa menjadi prioritas.

\"Semestinya KBRI cepat memproses TKI korban Trafficking, agar keselamatan jiwanya bisa tertolong, ada apa KBRI Suriah sampai tidak mau memproses?,\" ucap Ahmad Fathoni.

Menurut Fathoni, adanya TKI asal Indonesia yang menjadi korban trafficking, merupakan permasalahan serius di Indonesia, karena menyangkut nasib anak bangsa yang harus segera diselamatkan. 

Namun dengan tidak tanggapnya KBRI Suriah di Damaskus, pihaknya sangat menyangkan hal itu, padahal adanya perwakilan negara tersebut diharapkanya bisa menjadi penolong bagi warga negara Indonesia yang tengah mendapatkan masalah di negara tujuan maupun perlakuan buruk dari para majikan.

\"Kami berharap Pemerintah Pusat menegur KBRI tersebut, karena keenggaananya dalam memproses TKI korban trafficking dan menolongnya dari perlakuan buruk majikan,\" tuturnya.

Agar kejadian yang sama dapat diminimalisir, wakil rakyat di DPRD Indramayu itu mengimbau kepada masyarakat terlebih Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) untuk membekali diri sendiri dengan keterampilan dalam bekerja. 

Bberhati-hati saat bekerja di luar negeri, hingga terus berkomunikasi dengan KBRI maupun keluarga di rumah, agar permasalahan yang tengah diderita dapat diketahui. \"Jaga nama baik Indonesia di Negara tempat bekerja,\" tegasnya.

Seperti diketahui, Waryono suami Ruminah TKI korban Trafficking asal Desa Jengkok Kecamatan Kertasmaya mengungkapkan, menerima SMS dari istrinya  bahwa kerap mendapatkan perlakuan tidak baik dari sang majikan, dan tidak betah bekerja. 

Bahkan juga mengeluh karena kerjanya selalu diforsir oleh majikannya, dan  hanya diberi makan satu kali dalam sehari, makanan yang diberikan berupa sisa dari majikanya.

“Isteri saya sering merasakan sakit, setiap kali meminta gaji majikan perempuan juga selalu mencacimakinya,” ucapnya.

Waryono pun berharap, pemerintah dalam hal ini KBRI Suriah dan Kementerian Luar Negeri segera menyelamatkan dan memulangkan istrinya. Kedua anaknya, Aris Subagja (17) dan Siti Amaliah (9), menginginkan segera bertemu kembali dengan ibu mereka. (yan)

Sumber: