Gerindra Sempat Protes Poin KCM Usung Azis

Gerindra Sempat Protes Poin KCM Usung Azis

CIREBON – Sebelum penandatanganan kesepakatan masuknya Partai Gerindra ke gerbong Koalisi Cirebon Maju (KSM) sempat diwarnai ketegangan, Rabu (16/8) lalu, di Hotel Prima. Hal itu terjadi karena Sekretaris DPC Partai Gerindra, H Heru Cahyono MESy menyoroti salah satu poin dalam kesepakatan.
\"empat
Empat parpol tandatangan kesepakatan KCM.  Foto: Fajri/Rakyat Cirebon
Poin tersebut yaitu bersepakat mengusung petahana Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH sebagai calon walikota di Pilwalkot 2018 mendatang. Heru menyebutkan, di awal perbincangan sebelum akan deklarasi, disebutkan bahwa untuk menentukan kandidat calon walikota (E1) maupun wakil walikota (E2) berdasarkan hasil survei.

“Pada pembahasan awal, katanya untuk posisi E1 dan E2 ditentukan berdasarkan hasil survei. Tapi kenapa ada poin yang menyebutkan akan mengusung Nasrudin Azis jadi E1?” tanya Heru.

Karena Partai Gerindra menghendaki posisi E1 dan E2 ditentukan dari hasil survei, akhirnya Azis memberi kesempatan kepada Partai Demokrat, PKS dan PKB untuk merumuskan keinginan Partai Gerindra itu. Azis bersama elit DPC Partai Gerindra keluar ruangan perumusan.

Sekitar sejam berunding, Partai Demokrat, PKS dan PKB bersepakat tetap mempertahankan poin pernyataan mengusung petahana. Kesepakatan itu dibuat ketika KCM dibentuk. Setelah berdialog, Partai Gerindra akhirnya menerima poin itu dan bersepakat.

Azis mengaku, dimasukkannya poin itu ke dalam kesepakatan, bukan atas permintaannya, melainkan kesepakatan Partai Demokrat, PKS dan PKB. Tapi, Azis berjanji akan fair. Bila hasil survei dirinya tidak bagus-bagus amat, ia akan legowo kepada figur yang punya popularitas dan elektabilitas tertinggi di internal KCM.

“Silakan saja, saya ikhlas dan legowo. Siapapun yang surveinya bagus di KCM ini, dia yang akan diusung. Alhamdulillah Partai Gerindra sudah bergabung. Mereka punya empat kandidat bakal calon, silakan untuk semakin termotivasi turun ke masyarakat,” ungkap Azis.

Dikatakannya, setiap partai yang bergabung dengan KCM, berarti sudah mengikat diri untuk maju bersama KCM. Apapun yang akan dilakukan itu atas nama KCM. “Tidak ada lagi kita melakukan pekerjaan untuk mencapai kemenangan di pilkada atas nama masing-masing partai. Bendera partai kita tetap, tapi semua yang akan kita kerjakan dalam satu frame KCM,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra, H Eman Sulaeman mengaku lega, pihaknya sudah bergabung dengan KCM untuk maju ke Pilwalkot 2018. “Saya lega. Kita komitmen untuk memenangkan calon yang akan diusung dan ikut aturan main di KCM,” kata Eman.

Menurutnya, apa yang disampaikan Heru mengenai poin pengusungan Azis, hal itu merupakan keinginan dari pihaknya. Hanya saja, akhirnya Partai Gerindra setuju bahwa poin kesepakatan mengusung petahana masuk dalam MoU.

“Pembahasan tadi  sekadar keinginan. Tapi tidak masalah. Prinsipnya kesepakatan ini sudah jelas, bahwa Pak Azis memberikan kesempatan kepada kandidat lain di partai anggota KCM,” katanya. (jri)

Sumber: