Balonwu Diduga Pakai Ijazah Palsu

Balonwu Diduga Pakai Ijazah Palsu

CIREBON - Mendekati masa pemilihan kuwu yang dilakukan serentak di Kabupaten Cirebon, berbagai isu mulai bermunculan yang santer terjadi. Mulai dari isu miring adanya pungutan dari panitia pilwu, sampai isu miring yang menyerempet pada salah satu kandidat calon.
\"warga
Ito Sugiarto. Foto: Zezen/Rakyat Cirebon
Seperti yang terjadi disalah satu desa di Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon, yang menduga adanya kecurangan dari panitia pilwu. Pasalnya terdapat keganjilan dengan tidak adanya keterbukaan dari penitia.

Hal itu diakui salah satu warga di Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon yang mempertanyakan persyaratan dari pendaftar  atas nama Kodir untuk jadi bakal calon (balon) kuwu persyaratan yang diberikan berupa ijazah paket A dan Paket B yang diduga palsu.

Adalah Ito Sugiarto, warga Cangkuang yang mempertanyakan keganjilan tersebut. Menurutnya pendaftar ketika sekolah dasar dulu, satu sekolahan dengannya. Hanya saja, pendaftar tidak sampai menyelesaikan pendidikan dasarnya. “Setahu saya kelas 3 SD dia keluar dan tidak sempat lulus SD. Saya juga baru dengar dia punya ijazah paket A dan Paket B,” terang dia.

Ketika mengkonfirmasi pihak panitia, terkait persyaratan dari pendaftar tersebut, terang Ito, pihaknya mengalami kesulitan. Tetapi setelah didapatkan dan memeriksa ijazah yang diberikan pendaftar, ternyata ditemukan data yang berbeda antara ijazah paket A dan paket B. 

“Masa nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tuanya pun beda-beda. Di ijazah paket A nama pemiliknya Kodir, orangtuanya Senen, di ijazah paket B namanya Abdul Kodir Zaelani, nama orangtuanya Kasamad,” ujar Ito Sugiarto.

Dari temuan yang ada, ia menduga terjadi sesuatu, karena sepengetahuannya waktu SD namanya pendaftar hanyalah Kodir, dan dikenal Kodir. Begitupun dengan nama orangtuanya, adalah Senen. 

“Maka kami menduga ijazahnya itu palsu, terus selama ini pihak Panitia Pilwu kenapa diam saja kalau emang Kodir balon kuwu ada yang sangsi ke absahan ijazah. Bukannya direvisi, ini mah diem-diem saja,” keluh Ito.

Saat dikonfirmasi, melalui sambungan telepon, Waryono, Ketua Panitia Pilwu mengatakan, proses verifikasi pendaftaran balon kuwu, tidaklah dilakukan oleh panitia pilwu. Menurutnya panitia hanya terima saja. 

“Nanti ada tim verifikasi dari Kabupaten dan stakeholder  terkait untuk mengecek, mulai dari tanggal 31 Agustus sampai 25 September mendatang,” bebernya. (zen)

Sumber: