Takut Suntik Imunisasi, Siswa SMP Nekat Naik Tiang

Takut Suntik Imunisasi, Siswa SMP Nekat Naik Tiang

KUNINGAN – Imunisasi MR atau Measles Rubella untuk anak sangatlah penting bagi daya tahan tubuh. Akan tetapi, setiap kali pelaksanaannya seringkali ditemui kejadian lucu tak terduga, terutama karena banyaknya siswa yang takut disuntik.
\"tim
Siswa SMP  di desa Manggari takut imunisasi. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Fani, salah satu perawat di Puskesmas Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Fani, mengabadikan kejadian lucu. Yakni saat dirinya bersama tim vaksin mengunjungi SMP di Desa Manggari, Kecamatan Lebakwangi, Jumat (11/08). Ketika dirinya melakukan imunisasi MR disalah satu. 

Ada seorang anak kelas 8 yang lari terbirit-birit karena akan disuntik. Bahkan anak tersebut sampai naik ke tiang kelas yang belum jadi. Sontak saja, kata Fani, kejadian tersebut mendatangkan gelak tawa dan sorakan dari siswa lainnya. 

Hal tersebut diakuinya, bukan pertama kali ditemui selama pelaksanaan imunisasi MR. Banyak kejadian lucu, terutama mengenaik tingkah siswa yang takut akan disuntik. 

Sebagai seorang perawat, tugasnya selain harus memberikan imunisasi, juga menenangkan psikologis anak agar tidak takut. “Kejadian tersebut memang cukup menghibur,  tapi bagaimana pun saya harus dapat menenangkannya, bahwa imunisasi MR tidak sakit,” ujarnya.

Imunisasi MR,  kata Fani, kombinasi vaksin Campak/Measles (M) dan Rubella (R) untuk perlindungan terhadap kedua penyakit tersebut. Vaksin sangatlah penting bagi semua anak (laki-laki dan perempuan) usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun. 

“Campak dan rubella merupakan jenis penyakit yang tidak dapat diobati (virus penyebab penyakit tidak dapat dibunuh), maka imunisasi MR ini adalah pencegahan terbaik bagi keduanya,\" ujar Fani.

Program tersebut, dilaksanakan pada Agustus-September 2017 (untuk pulau Jawa) dan Agustus-September 2018 (untuk luar pulau Jawa). 

Vaksin yang digunakan pada program imunisasi dari pemerintah, telah mendapatkan rekomendasi dari WHO dan izin edar dari Badan POM. Vaksin ini aman dan telah digunakan oleh lebih dari 141 negara di dunia.(gio)

Sumber: