Delapan Parpol Bakal Tantang PDIP

Delapan Parpol Bakal Tantang PDIP

MAJALENGKA - Mantan Ketua DPC PKB Majalengka M Nasir SAg berharap, pada pelaksanaan Pilbup Majalengka akan terjadi head to head antara calon yang diusung partai penguasa dalam hal ini PDIP dengan calon yang diusung partai koalisi diluar pemerintahan.
\"partai
Mantan Ketua DPC PKB Majalengka M Nasir. dok. Rakyat Cirebon
Nasir mengatakan, menyikapi hasil Muspincab PKB yang menghasilkan keputusan penentuan nilai tertinggi bagi para kandidat yang mendaftar di PKB. Muspimcab merupakan salah satu khas dan ciri warga PKB dalam menilai dan mengamati kandidat calon kepala daerah yang mendaftarkan diri di PKB.

Nasir yang juga anggota DPRD provinsi Jawa Barat ini mengungkapkan, hasil Muspimcab itu nantinya akan menjadi  salah satu pertimbangan  rekomendasi DPP PKB. Namun, bukan berarti para kandidat yang ikut mendaftar tidak berpeluang untuk di usung PKB, mereka masih tetap berpeluang.

“Namun, bakal calon yang memperoleh nilai tertinggi dalam Muspimcab biasanya lebih berpeluang untuk mendapatkan Rekom dari DPP,”jelas Nasir kepada Rakyat Majalengka, kemarin.

Terkait persiapan Pilkada di Majalengka saendiri, selaku mantan Ketua DPC PKB, ia meminta agar DPC PKB Majalengka dan para bakal calon untuk  tetap menjalin komunkasi lebih intensif dengan  parpol non pemerintah.

“Saya berharap, nanti akan muncul hanya satu pasangan calon dari partai  koalisi yang disusung PKB, Golkar, Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, PAN dan Nasdem. Sehingga, nantinya akan terjadi head to head dengan  pasangan calon yang diusung oleh  PDIP,” jelasnya.

Menurutnya, tujuan dan harapan adanya koalisi besar itu diantaranya agar koalisi besar tidak perlu mencari bakal calon dan pasangan yang diusung oleh masing-masing Parpol. Melainkan sepakat untuk mengusung satu paket pasangan.

Ia meminta memaksimalkan komunikasi dengan  calon-calon yang sudah ada. Yakni, Taufan, Ramdani, Maman Suherman, Ade Rahmat Ali, Jefry dan Deden. 

“Nanti, siapa yang diplot untuk  M1 dan M2-nya tinggal komunikasi lebih intensif. Masing-masing parpol maupun calon bisa  bersikap membuka diri, sehingga head to head bisa terwujud,” pungkasnya.(pai)

Sumber: