BMKG Ingatkan Angin Kencang, Petani Bawang Malah Diuntungkan

BMKG Ingatkan Angin Kencang, Petani Bawang Malah Diuntungkan

MAJALENGKA – Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn mengimbau warga di wilayah kabupaten Majalengka untuk mewaspadai potensi angin kencang dalam beberapa hari terakhir.
\"petani
Petani menanam bwang di Kertajati. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Dijelaskan Ahmad, angin kencang seperti sekarang ini biasa  terjadi disebabkan oleh tekanan udara. Jika  tekanan udara  di daerah  bumi bagian selatan lebih  tinggi dibandingkan  tekanan  udara  di bumi bagian utara dengan selisih yang jauh ataupun  sebaliknya. Maka, akan menyebabkan massa udara angin  tertarik  menuju  ke daerah tekanan  udara yang lebih rendah.

“Tidak ada fenomena alam apapun. Hal seperti ini sangat normal akibat adanya pengaruh dari tekanan udara. Maka daerah  yang dilewati  yaitu  Indonesia khususnya  pulau Jawa,  anginnya lebih kencang dari pada biasanya, begitupun dibandingkan dengan daerah lain,” ujar Ahmad, Jumat (14/7).

Secara umum, Ahmad menyampaikan, beberapa hari terakhir, selain dalam masa peralihan, kondisi cuaca di Majalengka juga dipengaruhi adanya tekanan udara tinggi  di sebelah selatan. Sedangkan tekanan udara rendah di wilayah bagian utara.  

Sehingga, lanjut Ahmad, terbentuk pumpunan massa udara (konvergensi) di sekitar yang mendukung secara signifikan terhadap pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah Majalengka.

Resiko terburuk angin kencang tersebut menurut Ahmad, dengan kecepatan 40-50 km/jam untuk bangunan kokoh angin kencang tidak begitu berpengaruh. Hal yang paling rawan yaitu pohon tua, angin kencang berpotensi melibas pohon tua tersebut.

Ahmad juga menambahkan, suhu udara saat ini pun relatif terasa lebih dingin karena pengaruh hembusan angin dan relatif tidak adanya penyinaran matahari. Namun secara umum suhunya masih normal. “Angin kencang diperkirakan bakal terjadi dua sampai tiga hari kedepan. Mudah-mudahan tidak sampai merusak,” imbuhnya.

Sementara itu, imbauan BMKG soal potensi angin kencang yang berpotensi merobohkan pohon, justru bagi petani bawang di wilayah Kertajati menjadi berkah. Pasalnya, angin tersebut diyakini bisa membasmi hama. 

Salah seorang petani, Ujang (37) mengatakan, musim kemarau yang disertai angin kencang sangat membantu tanaman bawang untuk tumbuh. Bahkan, angin tersebut bisa membawa pergi hama-hama yang hinggap. 

Hal ini, kata dia, diakui oleh sejumlah petani Brebes yang numpang tanam di wilayah Kertajati. Angin kencang menghilangkan hampir semua hama penyakit tanaman bawang.

\"Saya tidak tau hama apa, yang jelas ukuranya lebih kecil dari nyamuk. Kalau ada angin kencang hama tersebut tidak akan betah hinggap di dedaunan atau batang bawang,\" ungkap Ujang.

Menurutnya, selain itu bercermin pada pengalaman tahun lalu, yang hampir tidak ada musim kemarau. Sehingga, para petani menyambut baik kondisi cuaca musim kemarau saat ini. Alasannya, hujan sudah mulai jarang, dan hal itu sangat baik bagi tanaman bawang.

\"Justru tahun kemarin itu banyak hujan, banyak petani bawang yang rugi besar. Oleh karenanya musim kemarau ini sangat dinantikan petani,\" ujarnya.

Petani lainnya di wilayah Pakubeureum kecamatan Kertajati, Jojo mengatakan hal yang sama. Pihaknya berharap agar musim kemarau saat ini tidak berubah menjadi musim hujan seperti tahun sebelumnya. Pihaknya tidak ingin merugi puluhan juta seperti tahun sebelumnya.

\"Kami tidak ingin rugi dua kali. Kalau kemarau ini masalah kami cuma satu. Yakni, fokus menyiram tanaman. Karena, di sini sudah ada aliran dari saluran irigasi. Jadi tinggal nyedot saja,\" imbuhnya. (hsn/hrd)

Sumber: