Dudy Pamuji Ajak Relawan Panen Labu Butter Nut
Kamis 13-07-2017,13:00 WIB
KUNINGAN - Jauh-jauh hari atau sekitar 6 bulan lalu, bakal calon Bupati/Wabup Kuningan dari Partai Golkar H Dudy Pamuji SE MSi telah membuat gebrakan berupa strategi peningkatan produktivitas hasil pertanian.
|
Dudy Pamuji panen labu. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon |
Alhasil, gebrakan tersebut kini sudah membuahkan hasil dengan memanen labu butter nut di wilayah Kuningan utara. Ia pun mengajak relawannya untuk memanen salah satu buah yang banyak dibutuhkan masyarakat itu.
Kepada para relawan Juara (istilah relawan untuk pemenangan Dudy, red) yang berada di 3 wilayah yakni di Kecamatan Mandirancan, Pancalang dan Pasawahan, Dudy telah memberikan stimulasi modal kerja, pendampingan, penerapan teknologi tepat guna, serta persiapan mencari pasar kepada kelompok tani di Desa Nanggerang Jaya, Kecamatan Mandirancan.
Adapun metode yang digunakan Dudy, yakni metode tumpang sari dengan penanaman benih-benih produk pertanian yang diperkirakan mudah masuk pasar dengan harga yang kompetitif. Di lahan sawas seluas 250 bata ditanami benih labu butter nut, labu butong, cabe rawit, cabe merah, mentimun, brokoli, dan bawang daun.
\"Kurang lebih 110 hari kemudian Alhamdulillah dengan perawatan tanaman yang intensif dan kemitraan dengan berbagai distributor pestisida, pupuk, dan benih, hasilnya sudah bisa dipanen. Saya mengajak para relawan untuk memanen tanaman ini dan hasilnya juga untuk para relawan dan masyarakat. Saya cukup senang bisa bersama-sama dalam kegiatan ini,\" kata Dudy di sela-sela panen labu, kemarin (13/7).
Untuk labu butter nut sendiri, lanjut dia, sudah menghasilan 5 kwintal. Demikian halnya mentimun, labu butong, dan produk lainnya juga sudah panen.
“Alhamdulillah para petani merasakan adanya peningkatan pendapatan dari hasil panen tersebut dengan perkiraan mendapat keuntungan yang mencapai hampir 100 persen dari modal kerja,\" sambut perwakilan petani sekaligus pengagum Dudy seraya menyambung pernyataan Dudy.
Berbekal dari praktik baik tersebut, Dudy mengaku dirinya semakin optimis apabila suatu saat maju sebagai calon Bupati/Wakil Bupati Kuningan periode 2018-2023, maka rancangan visi yang ingin mengembalikan Kabupaten Kuningan sebagai salah satu pusat agropolitan di Jawa Barat merupakan hal yang sangat realistis, karena didukung oleh kondisi geografis Kuningan dan juga sumber daya penunjang pertanian yang kini telah dimiliki Kuningan.
Bersama istri dan tim relawan, ia menyampaikan panen raya labu butter nut dilaksanakan sekaligus meluncurkan program relawan barunya, yakni Gerakan Masyarakat Petani Juara (Gempita).
\"Saya punya prinsip, saya ingin berbuat nyata dulu baru saya berbicara dan menyusun rencana-rencana ke depan. Hari ini (kemarin, red), saudara-saudara bisa menyaksikan sendiri bagaimana Pak Andi dan para petani lainnya di Desa Nanggerang Jaya tersenyum karena sudah mampu memetik hasil jerih payahnya. Ini sudah tentu berdasarkan testimony perwakilan petani kini penghasilannya semakin bertambah. Dalam jangka panjang diharapkan terus dilanjutkan dan ditingkatan,\" harap Dudy.
Dalam pertanian, masih kata Dudy, yang paling penting adalah modal kerja, teknologi, dan pasar. Untuk itu, ia dan tim relawan tidak ingin banyak bicara namun justru bekerja nyata terlebih dadulu sebagaimana telah dibuktikannya pada saat memanen labu dan sejumlah buah-buahan lainnya itu.
\"Tentu pemberdayaan model ini akan menjadi modal berharga bagi saya untuk menguatkan visi pemihakan pada sektor pertanian. Model ini juga akan dikembangkan di desa-desa lain yang saat ini sudah antri. Saya pribadi pun sudah menyiapkan lahan seluas 5000 meter persegi untuk pemberdayaan model begini,\" tekad Dudy.
Lebih lanjut Bos OW Sidomba ini mengungkapkan, Kabupaten Kuningan sendiri berdasarkan data BPS tahun 2016 memiliki lahan sawah seluas 28,9 ribu hektare dan kebun seluas 16,3 ribu hektare.
Sementara ini yang menjadi produk unggulannya adalah hanya ubi jalar (208,2 ribu ton per tahun) dan ubi kayu (36,9 ribu ton per tahun). Kuningan menurutnya harus mampu mengembangkan berbagai inovasi di bidang pertanian sehingga produknya bisa diterima pasar dalam negeri dengan kualitas yang baik.
Di samping itu, Dudy juga sangat concern dengan pengembangan produk-produk olahan hasil pertanian untuk mendorong kaum perempuan berdaya juga secara ekonomi.
\"Setelah dilakukan mini expo, ternyata antusias petani cukup tinggi. Terbukti dengan banyaknya permintaan dari petani yang hadir, sawah di daerah ini ditanami tanaman yang serupa. Insya Allah saya siap untuk menyediakan benih, pendamping dan pasar,\" tandasnya. (muh)
Sumber: