Musim Nikah Permintaan Souvenir Naik Tiga Kali Lipat

Musim Nikah Permintaan Souvenir Naik Tiga Kali Lipat

CIREBON  –  Seperti sudah menjadi tradisi, usai  Idul Fitri banyak yang melangsungkan pernikahan. Situasi ini ditangkap sebagai peluang bisnis yang menjanjikan bagi pengusaha souvenir  pernikahan.
\"souvenir
Souvenir pernikahan buatan Kotakayu. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon
Seperti diakui Eni Kaeni. Perempuan yang memulai usahanya di bidang kerajinan dan souvenir pernikahan 3 tahun lalu itu mengaku kebanjiran order souvenir pernikahan hingga tiga kali lipat ketimbang  hari – hari biasanya. 

Bahkan , pasca lebaran tahun ini, permintaan souvenir juga terbilang lebih  tinggi ketimbang tahun – tahun sebelumnya.

Bersama calon suami, Eni yang melabeli nama usahanya  Kotakayu itu mengembangkan bisnis  pada aneka kebutuhan pernikahan. Tak hanya souvenir, Eni juga mengembangkan gift, siluet, hingga  parcel seserahan. 

“Awalnya cuma terima jasa design servis, seperti logo, design undangan dan lain – lain terus aku coba ngutak atik mahar bekalnya dari youtube sama dibeliin buku – buku kerajinan apa saja. Alhmdulillah ketagihan dari mulai bikin masjid sampai bikin siluet koin wajah juga bisa,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Tiga tahun berjalan, Eni mulai merambah banyak bidang lain, hanya saja masih berkaitan dengan pernikahan. Kini Eni juga merambah jasa hias mahar lengkap dengan framenya yang cantik. “Tiga tahun tetakhir, tahun ini yang paling ramai,” ujarnya.

Produk souvenir buatan Eni bahkan sudah merambah pasar  online suluruh Indonesia.  Selain dikenal berkualitas, souvenir buatan Eni juga dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk satu pcs souvenir dijual seharga Rp750 saja.

“Harga produk harga terjangkau, undangan mulai dari 1000 rupiah aja. Kalau jasa hias mahar plus frame mulai dari Rp300 ribuan dengan desain sesuai keinginan pengantin. Begitu juga souvenir, mualai dari Rp750 aja dengan minimal pemesanan 100 pcs,” sambung Eni.

Dari bisnisnya, Eni bahkan mampu menyisikan sebagian keuntungan untuk modal di hari pernikahannya. Selain mencari profit dari bisnisnya, alumni pertanian UGM itu juga menebar semangat berbisnis kepada sesama.

Dalam berbagai kesempatan, Eni kerap diundang menjadi pembicara untuk memberikan motivasi bisnis dengan tidak dibayar sekali pun.  

“Sekarang kegiatannya banyak. Diundang buat ngisi seminar kewirausahaan atau seminat tentang motivasi. Nah kita juga ada free private bagi yang serius mau belajar bikin seserahan. Syaratnya cuma bawa alat dan bahan, sama niat aja. Terus kewajibannya bukan ngasih fee Kotakayu , tapi wajib ngajarin orang lain,” jelasnya. (wan)

Sumber: