Dua Pasar Tumpah Rawan Macet

Dua Pasar Tumpah Rawan Macet

MAJALENGKA – Memasuki H-3 Lebaran, para pemudik yang melintasi kawasan jalan utama Cirebon-Bandung sepanjang Kadipaten hingga Sumberjaya sudah mulai tampak peningkatan volume kendaraan yang cukup signifikan.
\"pasar
Pemudik melintas jalur Majalengka. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Kapolres Majalengka, AKBP Mada Roostanto SE MH melalui Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Iwan Setiawan SH menambahkan, kuantitas arus mudik yang melewati jalur protokol Cirebon-Bandung masih belum maksimal. 

Menurutnya, dari total pengendara yang yang melintas, prosentase pemudiknya sekitar 30 persen. Pasalnya padatnya kendaraan tersebut masih didominasi oleh warga atau pribumi.

Namun demikian, kata dia, memasuki puncak arus mudik Lebaran yang diprediksi akan terjadi hari ini, Jumat (23/6) juga dipersiapkan beberapa langkah antisipasi untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi di jalur tengah Majalengka. 

“Terutama hari-hari yang bertepatan dengan pasar tumpah di Ciborelang Kecamatan Jatiwangi dan Prapatan Kecamatan Sumberjaya yang berada dijalur tengah ini. Suasana pasar tumpah yang ada dijalur utama ini selalu menjadi perhatian serius bagi pihaknya. Terlebih lagi, H-2 diprediksi merupakan puncak arus mudik yang juga bertepatan dengan hari pasar Prapatan,” katanya. 

Pihaknya juga tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas mulai rencana mengalihkan arus lalu lintas sampai dengan memasang tanda pembatas bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) agar tidak berdagang dibahu jalan. 

\"Aktivitas para pedagang dan pembeli dipasar yang berada pada jalur nasional Cirebon-Bandung tersebut juga harus kami perhatikan. Karena biasanya menjelang Lebaran kondisi pasar tidak seperti biasanya,\" katanya.

Menurutnya, para PKL biasanya selalu memadati hingga bahu. Pembatas jalan pun akan dipasang dini hari menjelang puncak arus mudik. Pasalnya, kalau tidak diantisipasi maka berakibat menganggu kelancaran arus lalu lintas kendaraan yang melintasi titik tersebut sampai menimbulkan kemacetan parah. 

\"Titik ini kami anggap rawan kemacetan. Kemungkinan kami juga akan menerapkan pengalihan lalu lintas keruas jalur alternatif. Pukul 06.00 WIB petugas sudah harus standby. Soal pembatas jalan bagi para pedagang tentu harus ada koordinasi dan kerjasama antara Pihak kepolisian, Kecamatan, Pemdes, Satpol PP dan kepala pasar,” lanjutnya. 

Pantauan di lapangan, dari posko mudik Jatiwangi hingga interchange Sumberjaya kemarin (22/6), volume kendaraan yang melintasi titik tengah ini sudah tampak sejumlah kendaraan roda dua (R2) mulai terpantau melintasi jalur tersebut. 

Hal itu dapat terlihat dari identitas kendaraan melalui plat nomor polisi luar daerah seperti D dan F, serta T dan juga G. Kendaraan pemudik yang notabene bernomor polisi luar kota seperi Jakarta juga mulai mendominasi arus lalu lintas di jalur utama nasional ini.

Berdasarkan hasil pengamatan Dishub Majalengka, sejak pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB Rabu kemarin, volume kendaraan yang melintas masih berkisar rata-rata 30 kendaraan per menit untuk Roda 4 (mobil) dan roda 2 masih terpantau lengang.

“Sejak pagi hingga sore hari kendaraan roda 4 (mobil pribadi), volume kendaraan yang terpantau melewati titik tengah jalur utama tampak bus pariwisata para pemudik. Jumlahnya sekitar 10 hingga 15 kendaraan per menit. Dengan demikian, kondisi arus mudik bisa dikatakan mulai mengalami kepadatan, meski terpantau lengang,” kata kepala Dishub Majalengka, Yusanto Wibowo, kemarin.(hsn)

Sumber: