Dinkes Curiga Jajanan di Alun-alun Mengandung Formalin

Jumat 09-06-2017,08:00 WIB
Dinkes Curiga Jajanan di Alun-alun Mengandung Formalin

MAJALENGKA - Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka bersama badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) memeriksa ratusan olahan makanan dan minuman yang biasa dijual di alun-alun Majalengka. 
\"dinkes
Dinkes dan BPOM periksa jajanan. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang bisa diketahui pada saat itu juga, beberapa makanan dan minuman dicurigai mengandung boraks, formalin serta pengawet berlebihan. 

Kabid Farmasi dan sarana kesehatan pada Dinkes Majalengka, Sumartono mengakui, ada beberapa makanan yang dicurigai mengandung pewarna dan pengawet berbahaya. Beberapa kandungan berbahaya seperti boraks, formalin berasal dari sirop, sambal dan mi yang dicurigai.

\"Memang, kami curiga ada makanan dan minuman yang dijual di alun-alun Majalengka sebagian kecil masih mengandung zat-zat berbahaya. Itu berdasarkan tingkat kekenyalan dan warnanya yang mencurigakan,\" ujar Sumartono, saat memeriksa sempel makanan dan minuman di alun Majalengka, Kamis (8/6). 

Namun, kata dia, semua hasil itu masih belum positif. Karena masih ada beberapa tahapan proses untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dijual di alun-alun Majalengka tidak layak konsumsi. Pihaknya, memastikan bahwa sebagian besar jajanan yang ada di alun Majalengka masih layak konsumsi. 

\"Kalau memang positif ada, kami akan sita barang makanannya. Karena, memang jika dibiarkan akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Tapi kami tegaskan bahwa hasilnya belum diketahui, kami baru tahap mencurigai,\" ujarnya. 

Sementara itu, salah seorang pedagang Mie, Wawan (53) mengatakan pihaknya merasa bahwa tidak ada yang salah dengan makanan yang selama ini dijualnya. Tahun kemarin saja, ada pemeriksaan makanan seperti yang dialaminya saat ini.

\"Saya tidak masalah, silakan-silakan saja. Karena, memang itu merupakan tugas. Tahun kemarin juga ada pemeriksaan. Hasilnya, makanan yang saya jual tidak mengandung zat yang berbahaya,\" pungkasnya. (hrd)

Sumber: