Sebagian Warga Tak Tahun Kapan Pilkada
Selasa 06-06-2017,08:00 WIB
KUNINGAN - Klinik Research dan Konsultan (KRK) melakukan survei terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kuningan tahun 2018.
|
Novi Satria Praja. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon |
Jumlah sample yang disurvei yaitu 10.341 responden dengan waktu pelaksanaan survei selama 2 bulan dari April-Mei 2017. Metode survei menggunakan multi stage random sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survey di lakukan pada 32 kecamatan dan 376 desa.
Direktur Klinik Research dan Konsultan Dr Novi Satria Praja MPd mengatakan, pihaknya melakukan survei bukan permintaan atau pesanan dari partai politik maupun dari calon Bupati yang sudah bermunculan.
Akan tetapi survei tersebut bersifat independen. Novi membeberkan bahwa untuk tokoh sesuai untuk memimpin kabupaten Kuningan kedepan, urutan pertama masih dipegang oleh Bupati Kuningan saat ini yaitu H Acep Purnama SH MH sebesar 39,2 persen.
Untuk urutan kedua yaitu H Udin Kusnaedi SE MSi 9,3 persen, urutan ketiga Mamat Robby Suganda SSos MAP 9,2 persen, urutan keempat H Dudy Pamuji SE MSi 5,8 persen dan urutan kelima Muhammad Ridho Suganda SH, 4,5 persen.
“Sedangkan calon lainnya seperti Dede Sembada, Toto Taufikurohman Kosim, Ujang Kosasih, Rana Suparman, Toto Suharto, Yosa Oktora Santono dan calon lainnya yang sudah bermunculan tingkat pemilihnya dibawah 4 persen,” ujarnya.
Namun meskipun popularitas H Acep Purnama SH MH urutan pertama, tetapi terkait kinerja, hasil survey menyebutkan bahwa 65,4 persen masyarakat Kuningan menyatakan, hasil pebangunan kurang memuaskan, 29,9 persen memuaskan dan 4,5 persen sangat memuaskan.
Untuk persoalan yang paling utama yang menjadi mengganggu yaitu 43,3 persen manyarakat menginginkan infrastruktur yang bagus terutama jalan raya, 21,7 persen dan 9,9 persen masyarakat menginginkan birokrasi dan pelayanan kesehatan yang bagus, selanjutnya 7,4 persen mengenai pertanian, 5,3 persen pendidikan, 5,2 persen air bersih dan lain-lain.
Untuk kondisi yang diharapkan, 67,7 persen masyarakat menginginkan tidak susah cari uang, 8,6 persen pemerintah bersih dari korupsi, akses jalan 5,5 persen, birokrasi lebih mudah 4,6 persen, pertanian 3,0 persen, pelayanan kesehatan 2,8 persen, air bersih terjangkau 2,3 persen, pendidikan merata 2,1 persen.
Namun, data cukup yang mencengangkan yaitu masyarakat yang tidak mengetahui tentang pelaksanaan Pilkada sebesar 49,8 persen. Sedangkan yang mengetahui sebesar 50,2 persen.
Sedangkan masyarakat yang mengetahui sosok bakal calon bupati kuningan kedepan sebesar 58,7 persen, yang belum mengetahui sebesar 41,3 persen.
“Sosok pemimpin yang diharapakan berdasarkan hasil survei yaitu pengusaha 31,9 persen, akademisi 21,4 persen, birokrat 17,6 persen, politisi 16,8 persen,” katanya.
Pertimbangan dalam memilih, yang paling dominan yaitu visi misi calon 58,2 persen, citra calon 20,3 persen dan kesamaan gama 18,3 persen. (ale)
Sumber: