Siap-siap Kemarau Panjang

Siap-siap Kemarau Panjang

MAJALENGKA - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn menyatakan, jika akhir Mei ini sudah memasuki musim kemarau. Namun, BMKG belum menentukan terkait musim kemarau panjang atau El Nino. 
\"bmkg
Petani garap sawah. dok. Rakyat Cirebon
Kemarau panjang atau El Nino belum tentu terjadi mengingat intensitasnya terpantau lemah. Namun intensitas bisa menjadi kuat manakala kemarau cukup panjang ketika sudah melebihi musim.

\"Hingga saat ini diprediksi pantauan dari alat satelit cuaca memang akan terjadi intensitas El Nino tetapi cukup lemah. Tepatnya diprediksi Agustus sampai dengan Oktober mendatang,\" ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan alat satelit cuaca bisa memantau prediksi El Nino enam bulan kedepan. Sementara untuk curah hujan  bulanan bisa diprediksi tiga bulan kedepan dan cuaca harian bisa terpantau satu minggu kedepan. 

“Dengan menggunakan pantauan alat satelit  cuaca tersebut bisa menghasilkan  model-model data cuaca yang bisa dianalisis untuk memprediksi El Nino,” ungkap Ahmad, Kamis (25/5).

Ia menjelaskan, dampak dari musim kemarau panjang tersebut yang harus diantisipasi yakni sektor pertanian dan perikanan. 

Sebab, kemarau panjang akan menyebabkan pasokan air berkurang hingga menyebabkan kebutuhan petani akan meningkat drastis. Beberapa petani biasanya mengandalkan pasokan air dari sumur pantek yang telah dibor.

Sementara itu, salah seorang petani Udi (48) mengatakan, memasuki musim kemarau ini dirinya sudah mempersiapkan mesin diesel untuk kebutuhan pasokan air. Bahkan, beberapa pekan terakhir ini sudah digunakan mengingat pasokan air khususnya di wilayah utara Majalengka seperti Jatitujuh mulai berkurang.

\"Sebagai antisipasi kedepannya memang sudah saya persiapkan. Seperti penyediaan pompa air. Sudah menjadi hal yang biasa ketika memasuki musim kemarau para petani diwilayah ini biaya produksinya bakal bertambah seiring pembelian bahan bakar untuk mesin. Sementara beberapa petani disejumlah daerah di Jatitujuh sebagian mengandalkan air dari sungai Cimanuk dan Sindupraja,\" pungkasnya.(hsn)

Sumber: