Bendungan Kuningan Tak Boleh Ada Keramba Ikan

Bendungan Kuningan Tak Boleh Ada Keramba Ikan

KUNINGAN - Pembangunan Bendungan Kuningan sudah mulai tahap pengalihan aliran sungai Cikaro, ditargetkan selesai pada tahun 2018 dan siap dilakukan penggenangan.
\"peresmian
Peresmian bendungan Kuningan. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon
“Targetnya 2018 harus sudah selesai, Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung akan tidur disini untuk memberi semangat, kami optimis target tersebut tercapai,” ujar Dirjen SDA melalui Kepala Pusat Bendungan Ir Ni Made Sumiarsih M.Eng, usai acara pengalihan aliran sungai dalam rangka Pembangunan Bendungan Kuningan, Selasa (23/5).

Dikatakannya, manfaat bendungan Kuningan ini dapat mengairi areal sawah 1000 ha di wilayah Kuningan dan 2000 ha di wilayah Brebes, selain untuk keperluan irigasi, bendungan kuningan juga dapat bermanfaat untuk air baku 300 liter/detik, pengendalian banjir serta PLTA 535 KW.

“Saya berharap pembangunan ini cepat selesai sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Ir Charisal Manu Akdian M.Si, menegaskan bahwa Bendungan Kuningan ini bebas dari keramba ikan, karena dampak dari adanya keramba ikan ini sudah kita ketahui semua.

“Kami sepakat, untuk bendungan Kuningan tidak boleh ada keramba ikan, kita memakai system pancing atau menjaring ikan jika ikan sudah besar,” tandasnya.

Diungkapkan Charisal, dirinya mengambil contoh wadu darma, dalam tiga bulan terakhir sebanyak 3 juta ton pakan ikan mengendap dibawah, jika dirata-ratakan perbulan 1 juta pakan dan perhari sebanyak 300 pakan.

Sehingga, dampaknya sangat besar sekali bisa dilihat dari aspek visual air waduk darma tidak layak minum, oleh karena itu untuk bendungan kuningan sudah sejak dini disepakati untuk tidak ada keramba ikan.

“Keramba ikan yang ada di waduk darma sedang dikaji, kami akan menyampaikan hasil kajian kepada Pemkab apapun hasilnya keramba ikan akan ditertibkan,” terangnya.

Bendungan Kuningan, kata Charisal, merupakan proyek strategis yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat, pihaknya bersama jajaranya mempunyai komitmen tiap hari Senin, PPK bersama konsultan dan kontaktor menggelar rapat akhir pekan akan di evaluasi untuk mengetahui apa kendala dan rencana kedepan. 

Semua terlibat dalam mensukseskan pembangunan bendungan Kuningan. “Progres pembangunan sudah 48 persen dan sudah menghabiskan Rp120 miliar, kita stagna dua tahun dari 2013 dan mulai efektif tahun 2015, kita juga sudah ijin akan kerja tiga kali sip,” ujarnya.(ale)

Sumber: