Petani Gagal Panen Harus Dapat Bantuan

Petani Gagal Panen Harus Dapat Bantuan

SUMBER - Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron akan upayakan bantuan bagi petani yang mengalami gagal panen. 
\"petani
Herman Khaeron (kiri). Foto: Ari/Rakyat Cirebon
Mengingat tidak sedikit wilayah di Kabupaten Cirebon yang mengalami gagal panen, diantaranya Kecamatan Panguragan, Gegesik dan Kaliwedi, Suranenggala dan Kapetakan. 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron menyampaikan, bagi petani yang mengalami gagal panen, baik yang diakibatkan oleh kebanjiran, puso, wereng dan hama lainnya harap melaporkan pada dinas terkait. Untuk kemudian dilaporkan pada Kementerian Pertanian agar mendapat bantuan. 

“Kami di DPR akan berupaya mendorong kementerian agar memberikan bantuan pada petani, agar tidak merugi dan terus berproduksi. Selain itu kita juga harus memikirkan bagaimana caranya memberantas hama padi,” paparnya.

Ia menegaskan, bagi masyarakat yang merasa berat sekali untuk memproduksi atau menanam padi kembali karena terserang hama atau yang lainnya, maka dipersilakan untuk melaoprkannya ke Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. ia juga meminta agar dinas yang bersangkutan untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.

“Dan ini pun akan saya bahas sebagai aspirasi supaya mendapatkan perhatian khusus. Kami akan meminta Tim Kementerian Pertanian untuk segera turun juga ke lapangan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon,” ujar Hero.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, H Ali Efendi menyampaikan, terjadinya gagal panen di daerahnya pertama diakibatkan karena iklim yang ekstrem. Kedua karena siklus tanam yang terus menerus sehingga terdapat hama wereng yang rata menyerang daerah pantura.

Ia menjelaskan, dari data yang sudah masuk ke pihaknya, tercatat 750 hektare lahan sawah yang mengalami gagal panen tersebut. Dan kerugian yang dialami petani pun secara keseluruhan ditaksir hingga miliaran rupiah. “Nanti akan kita usulkan ke kementerian daerah-daerah yang terkena puso atau serangan beratlah ya,” kata Ali.

Untuk mengantisipasi tidak terjadi hal yang serupa, Ali menyarankan dan sudah menyebar surat kepada seluruh camat, UPT Pertanian, maupun penyuluh di daerahnya agar pengolahan tanah dilakukan secara serempak. 

Kemudian, untuk segera menyingkirkan atau membakar jerami-jerami bekas memanen padi. Karena, kata dia, hama wereng muncul dari jerami yang tak segera disingkirkan dari lahan padi.

“Ya upaya kita di antaranya sudah melakukan penyuluhan dan menyurati camat, UPT, dan penyuluh untuk pertama pengolahan tanah dan tanam serempak, kedua untuk segera membakar singgaang-singgang (jerami, Red),” kata Ali.

Sebelumnya, gagal panen di Kabupaten Cirebon meluas ke daerah-daerah lumbung padi di daerah ini. Terjadinya gagal panen tersebut diduga karena iklim ekstrim yang merupakan fenomena siklus 12 tahunan. Sebab hal itu juga terjadi terakhir pada 2005 lalu. (ari)

Sumber: